Toleransi dalam Balutan Festival Golo Koe Labuan Bajo

Pesan yang paling kuat dari festival tersebut adalah tentang kebersamaan, dan menjaga persatuan dalam hidup berbangsa yang penuh keberagaman tetapi dengan toleransi dan penuh persaudaraan.

"Labuan Bajo menjadi tempat perjumpaan semua yang datang ke Labuan Bajo, baik agama-agama, baik itu etnik-etnik. Karena itu Gereja Katolik ke depan memberi ruang bahwa ini (Labuan Bajo) menjadi tempat kita bersama, sejauh kita menyatu dalam persekutuan dalam Komunio untuk membangun Manggarai Barat," ucapnya.

Festival Golo Koe berciri inklusif dan ingin merangkul semua anak bangsa dari berbagai suku, budaya dan agama. Siprianus pun mengajak masyarakat agar mengikuti Festival Golo Koe dengan sukacita dan penuh semangat kasih.

Festival Golo Koe 2023 resmi diselenggarakan ditandai dengan penekanan bunyi sirine oleh Mgr. Siprianus Hormat, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Wakil Bupati Yulianus Weng, Direktur BPOLBF Shana Fatina, Ketua Panitia Rm. Lorens Sopang serta pejabat lainnya.

Festival yang berlangsung mulai tanggal 10-15 Agustus 2023 itu tidak hanya melibatkan umat dari Labuan Bajo, melainkan umat dari paroki yang ada di wilayah Manggarai dan Manggarai Timur, dan diisi dengan berbagai pameran UMKM, pertunjukan musik, pagelaran budaya, perarakan patung, dan akan ditutup dengan misa akbar.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News