Berita Lembata
Alat Musik Tradisional Tatong Dari Lembata Siap Didaftarkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Emanuel Ledo Apenobe, pegiat budaya dan pelestari Tatong, memastikan akan mendaftarkan alat musik Tatong di Kemenristekdikbud
Penulis: Ricko Wawo | Editor: Hilarius Ninu
LAPORAN REPORTER TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Festival Uyelewun menampilkan sebanyak seribu pemain Tatong di desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Rabu, 16 Agustus 2023. Permainan Tatong secara massal ini mencetak rekor tersendiri karena untuk pertama kalinya dimainkan oleh para pelajar yang berjumlah seribu orang.
Emanuel Ledo Apenobe, pegiat budaya dan pelestari Tatong, memastikan akan mendaftarkan alat musik Tatong di Kemenristekdikbud sebagai salah satu warisan budaya tak benda dari Lembata.
Saat ini, dia sedang menyiapkan naskah untuk mempublikasikan buku tentang alat musik berbahan dasar bambu itu.
Menurut dia, Tatong merupakan alat musik milik semua masyarakat Kedang. Dengan adanya kegiatan seribu Tatong tersebut, Emanuel yakin alat musik ini tidak akan punah lagi karena anak-anak sudah diperkenalkan dengan warisan nenek moyang mereka.
Baca juga: Bupati Edi Wanti-wanti 591 PPPK di Manggarai Barat Soal Intoleran-Kelompok Radikal
Tokoh muda Lembata, Juprians Lamabelawa, mengatakan selain didaftarkan menjadi warisan budaya tak benda, Tatong juga perlu didaftarkan ke Kemenkumham untuk mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI).
Penampilan 1.000 orang anak Sekolah Dasar (SD) dan SMP se-Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, NTT dalam balutan pakaian tradisional memukau penonton.
Mereka membentuk formasi Uyelewun, Lembata sambil memainkan alat musik tradisional Tatong dengan irama mengiring tarian daerah Edang.
Penampilan 1.000 siswa dengan alat musik tradisional Tatong di Teluk Balauring, Kecamatan Omesuri, Rabu (16/8/2023) ini dalam rangka Festival Uyelewun.
Baca juga: Kades Waibao dan Perangkat Desa Siap Beri Keterangan
Sebelum dibuka, Festival Uyelewun diawali karnaval budaya baik di darat maupun di laut yang melibatkan 43 unit perahu.
Rangkaian kegiatan Festival Uyelewun juga diisi penampilan tarian tradisional Edang yang dibawakan sejumlah sanggar tari dan utusan dari setiap desa.
Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan saat membuka kegiatan mengatakan, pada 28 April lalu sudah dilaunching Reli Wisata Bahari Pesona Empat Teluk.
Kegiatan dimaksud, dilaksanakan untuk mengangkat potensi alam dan budaya yang hidup dan dihayati di lokus empat teluk, yakni Teluk Lewoleba dalam Festival Lamaholot, Teluk Waienga dalam Festival Nuhanera, Teluk Balauring dengan Festival Uyelewun dan Telluk Lebala dengan Festival Ola Nuan.
"Kearifan lokal yang hidup dan dihayati komunitas adat. Kekayaan ini potensi besar dalam mendorong industri pariwisata di daerah ini tidak saja Lamalera tetapi banyak tempat wisata dan keunikan budaya yang potensial dipromosikan sebagai daya tarik wisata," kata Matheos Tan.
Dikatakannya, jika ingin menjadikan pariwisata sebagai leading sektor yang menggerakkan sektor lainnya maka harus melibatkan semua unsur.
Festival ini, katanya, selain dilaksanakan untuk mempertegas kepribadian dan jati diri orang Kedang, tetapi juga untuk menggali potensi produk seni budaya dan kearifan lokal Kedang.
"Saya harapkan memperoleh spirit untuk gali dan pertahankan nilai luhur agar tidak tergerus oleh perubahan. Ini butuh tekad untuk memulai dan tugas memberikan diri secara total sesuai peran dan tugas dalam lestarikan dan warisi budaya adat agar tidak saja jadi jati diri tetapi juga dapat jadi daya tarik wisata," kata Matheos Tan.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.