Berita Sikka

Kembangkan Ecobrik di Kawasan Sekolah, SMAS Katolik John Paul II Maumere Juarai SIAPP 2023

Tim SMAS Katolik John Paul II Maumere merahi posisi 12 besar setelah mempresentasikan video yang berisikan kampanye

|
Penulis: Cristin Adal | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-SMAS KATOLIK JOHN PAUL II MAUMERE
LINGKUNGAN- Kembangkan Ecobrik di Kawasan Sekolah, SMAS Katolik John Paul II Maumere Juarai SIAPP 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Program pemanfaatan limbah plastik di kawasan sekolah menjadi ecobrick, bawa Tim SMAS Katolik John Paul II Maumere menangkan kompetisi Siswa Inspiratif Anak Pembaharu Pancasila (SIAPP) 2023.

Maria Adelvin, Krisinthia Karlita Bete, Anastasia Miskina Mayatria, Anastasia C. Sandriana Jengo dan Scholastika Laura, peserta didik dari SMA John Paul II Maumere yang berpartisipasi dalam program pembaharu sosial berkelanjutan yang diselenggarakan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).

Program ini menjaring siswa inspiratif menciptakan ide kreatif untuk mengatasi isu sosial. Bersama peserta dari seluruh Indonesia, lima siswi ini mengikuti kelas inspiratif berupa pembekalan yang diberikan oleh KWI.

Wajib mengikuti proses dan dinamika menyusun program pembaharu sosial berkelanjutan oleh masing-masing tim.

Baca juga: Mengadu di Kebun Sawit dan Toko Roti, Alumni SMAS St John Paul II Maumere Tembus IPDN Jatinangor

 

Tim SMAS Katolik John Paul II Maumere dituntut untuk memikirkan, merencanakan, mengeksekusi ide pembaharu orisinil secara kreatif, berdampak nyata mengatasi isu-isu sosial dan dapat dijalankan secara berkelanjutan.

Tim SMAS Katolik John Paul II Maumere merahi posisi 12 besar setelah mempresentasikan video yang berisikan kampanye ide pembaharu. Tim ini berhasil mengembangkan ide yang dianggap terbaik dari tahap ke tahap yang dilewati hingga mampu mengalahkan 129 tim dari seluruh sekolah swasta di Indonesia.

LINGKUNGAN- Peserta didik SMAS Katolik John Paul II Maumere yang tergabung dalam Komunitas John Paul Green.
LINGKUNGAN- Peserta didik SMAS Katolik John Paul II Maumere yang tergabung dalam Komunitas John Paul Green. (TRIBUNFLORES.COM/HO-IST)

"Presentasi yang mereka tampilkan kemudian diuji kembali oleh tim dari KWI. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh apa yang tim mereka paparkan terbukti telah terlaksana dengan baik dan sungguh memberi dampak bagi isu sosial yang mereka angkat oleh panelis penilai dari KWI," kata RD. Fidelis Dua, Kepala SMAS Katolik John Paul II Maumere kepada TribunFlores.Com.

Ia mengapresiasi dan bangga atas prestasi yang diraih lima peserta didik SMAS Katolik John Paul II Maumere ini. Tetapi prestasi ini menurutnya sebuah inisiatif gerakan yang mampu memberikan dampak nyata, berkelanjutan untuk merawat alam dan lingkungan.

Jauh sebelum tim SMAS Katolik John Paul II Maumere memenangkan kompetisi ini, RD. Fidelis Dua mengungkapkan bahwa ide pembaharuan sudah dicanangkan dan diprakarsai oleh tim SIAPP dari SMAS Katolik John Paul II Maumere.

Ide pembaharuan ini juga melahirkan komunitas yang diberi nama Komunitas John Paul Green yang memanfaatkan sampah plastik di kawasan sekolah menjadi ecobrick.

LINGKUNGAN- Komunitas John Paul Green dari  SMAS Katolik John Paul II Maumere saat berpartisipasi dalam karnval kemerdekaan di Kota Maumere, Agustus 2023.
LINGKUNGAN- Komunitas John Paul Green dari SMAS Katolik John Paul II Maumere saat berpartisipasi dalam karnval kemerdekaan di Kota Maumere, Agustus 2023. (TRIBUNFLORES.COM/HO-IST)

Melalui komunitas Komunitas John Paul Green, anak-anak SIAPP menginisiasi tiga konsep mewujudkan solusi terhadap isu lingkungan dan pelestarian alam. Konsep tersebut mulai dari menghimpun sampah plastik di kawasan sekolah dan mengubahnya menjadi bahan siap pakai (eco-brick).

Melakukan pembibitan tanaman pohon yang kemudian ditukarkan dengan botol bekas plastik.  Botol bekas tersebut menjadi wadah sampah plastik olahan untuk kemudian dimanfaatkan menjadi ecobrick.

"Mereka menawarkan bibit pohon untuk ditukarkan dengan botol plastik, mereka juga mengajak masyarakat untuk mengganti kado ulang tahun mainstream seperti bunga, coklat, dan boneka, dengan bibit tanaman pohon yang mereka siapkan. Setiap orang boleh datang ke sekolah mereka untuk mengambil bibit pohon tanaman untuk dijadikan kado ulang tahun,"kata RD Fidelis.

Dua konsep tersebut melahirkan konsep ketiga yaitu tahap sosialisasi. Siswa mensosialisasikan kesadaran untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan akibat sampah plastik.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved