Berita Lembata

Pemangku Kepentingan di Lembata Bikin Rencana Kesiapsiagaan Atasi Kebakaran

Berbagai pemangku kepentingan di Kabupaten Lembata dikumpulkan Yayasan Plan Indonesia menyusun rencana aksi mengatasi kebakaran di wilayah itu.

|
Penulis: Ricko Wawo | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/RICKO WAWO
Workshop penyusunan rencana kesiapsiagaan kekeringan, kebakaran lahan, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Lembata berlangsung di Olympic Resto,Kota Lewoleba, Kamis, 24 Agustus 2023.   

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menginisiasi workshop penyusunan rencana kesiapsiagaan kekeringan, kebakaran lahan, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Lembata,Kamis 24 Agustus 2023  di Olimpic Resto menghadirkan perwakilan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, media dan semua pemangku kepentingan..

Erlina Dangu, PIA Manager Lembata Plan Indonesia, mengatakan setiap tahun di NTT khususnya di Lembata kekeringan dan kebakaran lahan selalu terjadi. 

"Di Lembata, menurut pengamatan saya, kelihatan kita masih bergerak sendiri-sendiri jadi hari ini kita duduk bikin rencana aksi bersama dan paling tidak kita bikin pemetaan sekalian lihat kapasitas apa yang kita punya untuk bisa siaga ketika masuk bulan April-Oktober," kata Erlina. 

Tak hanya kebakaran lahan, masyarakat Lembata juga dihadapkan pada kondisi kekurangan air bersih yang biasanya terjadi bulan April-Oktober. Yayasan Plan Indonesia sendiri sudah menyalurkan lebih dari satu juta liter air kepada masyarakat.

Baca juga: Kapolres Lembata Pimpin Penanaman 1.100 Pohon Beringin Afrika dan Ipi

 

 

"Dalam kondisi normal saja susah apalagi dalam situasi April-Oktober plus kebakaran hutan dan lahan. Paling tidak ada rencana aksi bersama yang bisa kita buat paling tidak sampai Oktober," tambahnya. 

Jika rencana aksi ini sudah dibuat, maka tahun depan sudah ada rencana aksi untuk masalah kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan. Plan Indonesia menurut dia hanya memfasilitasi workshop penyusunan rencana kesiapsiagaan kekeringan, kebakaran lahan, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Lembata. Dia harap rencana aksi ini bisa diterapkan dalam jangka pendek dan juga diterapkan tahun-tahun mendatang. 

Donatus Ladjar, Asisten 2 Setda Lembata, mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Plan Indonesia yang telah menginisiasi workshop tersebut. 

Tentang Plan Indonesia

Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017.

Baca juga: Pemda Lembata Sulap Kantor Satpol PP Jadi Mall Pelayanan Publik

Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Bersama kelompok dan jejaring kaum muda, kami bekerja untuk memastikan partisipasi kaum muda yang bermakna dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. 

Kami juga memobilisasi sumber daya dengan mitra, seperti sektor swasta, lembaga donor, yayasan filantropi, dan donatur individu, untuk memberi dampak lebih luas bagi anak-anak Indonesia.

Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat buah program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja, Keterampilan dan Kesempatan untuk Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda, serta Ketangguhan dan Kemanusiaan. 

Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1
juta anak-anak perempuan. Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak di Nusa Tenggara Timur. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved