Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 26 Agustus 2023, Menjadi Pribadi yang Berkualitas

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 26 Agustus 2023.Tema renungan harian katolik Menjadi Pribadi yang Berkualitas.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA - Tampak depan Gereja Santo Yohanes Maria Vianney Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 26 Agustus 2023.Tema renungan harian katolik Menjadi Pribadi yang Berkualitas. 

Tetapi kalian, janganlah kalian suka disebut ‘Rabi’ karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga.

Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antaramu hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Tidak jarang yang justru terjadi yakni kita ragu untuk menampilkan keutamaan-keutamaan hidup rohani kita. Barang kali ketika kita hendak makan di rumah makan, kita merasa tidak nyaman ketika hendak membuat salib, jangan-jangan dikira sok suci.

Ketika hendak mengikuti Ekaristi, ada begitu banyak orang yang tidak mau untuk menempati bangku Gereja yang paling depan. Dalam doa lingkungan, hanya sedikit orang yang mau menjadi pemimpin doa. Alasan yang paling sering terdengar adalah “saya tidak bisa berdoa”.

Yesus hari ini mengingatkan kita supaya dalam melakukan kebajikan-kebajikan rohani kita melakukannya bukan karena supaya hanya dilihat orang. Keutamaan-keutamaan rohani yang kita miliki bukan untuk sekedar show pada orang lain, supaya mereka melihat. Keutamaan rohani yang kita miliki hendaknya menjadikan kita semakin berisi namun tetap rendah hati.

Kepada para murid, Yesus mengingatkan bahwa mereka yang secara keturunan mempunyai warisan jabatan, mungkin juga ‘jabatan’ rohani, kita patut untuk tetap menghargainya, memberi rasa hormat, dan mengindahkan ajaran-ajaran bijaknya. Jika hidupnya sesuai dengan apa yang diajarkannya, kita juga patut untuk meneladannya.

Yesus juga mengingatkan kita supaya kita jangan meniru perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Entah apapun golongannya, ajaran dan perbuatan baik lah yang seharunya kita lakukan.

Dengan mengingatkan para murid supaya tidak meniru ahli Taurat dan orang Farisi, Yesus mengajar para murid, dan tentu kita semua, untuk menjadi orang beriman yang mengandalkan Tuhan.

Dalam hal beriman, Yesus Sang Mesias lah yang menjadi teladan kita, buka ahli kitab dan ahli hukum, bukan ahli moral dan social, bukan pula ahli teologi dan filsafat. Yesus yang menjadi model utama kita untuk beriman.

Dengan kata lain, mereka yang ahli dalam bidang-bidang hukum, moral, teologi, filsafat juga meneladan Yesus dalam beriman. Jangan sampai keahlian itu justru menghambat dirinya untuk datang pada Yesus, bahkan mungkin juga menghambat orang lain datang pada Yesus. Ahli apapun, ujung pangkal iman kita adalah Yesus.

Bagi kita, taat kepada ketua lingkungan, taat pada romo paroki, taat pada uskup, atau meneladan tokoh-tokoh besar di sekitar kita merupakan sebuah keutamaan Kristiani yang patut diperjuangkan.

Namun lebih dari itu, kita tidak berhenti pada tokoh-tokoh di sekitar kita dalam hal beriman. Kita harus sampai pada ‘penglihatan’ yang ilahi. Bahaya besar ketika kita mengandalkan tokoh sekitar kita adalah ketika teladan hidup mereka sedang dalam desolasi, kita pun akan mengalami demikian. Namun ketika kita mampu sampai pada Yesus, apapun keadaan kita, kita akan mampu untuk tetap bertahan dalam pengharapan akan Tuhan.

Perkataan bijak dan perbuatan baik senantiasa menjadi keutamaan hidup yang dibutuhkan setiap orang. Dimanapun dan kapanpun kita juga diajak untuk menampilkan keutamaan-keutamaan Kristiani.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved