Berita Lembata

Pelajar di Lembata Diminta Hadir Saat Festival Pangan Lokal

Kegiatan ini bagus untuk kampanye pangan lokal untuk generasi muda. Jadi, kami sangat mengharapkan para guru bisa mengarahkan para pelajar

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Para pandu budaya di Lembata yang difasilitasi oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat akan menggelar festival pangan lokal atau Gelar Budaya Pangan Lokal Masyarakat Adat di Taman Kota Swaolsa Titen, Lewoleba, 29-31 Agustus 2023. 

Laporan Reporter.Com, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Para pandu budaya di Lembata yang difasilitasi oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat akan menggelar festival pangan lokal atau Gelar Budaya Pangan Lokal Masyarakat Adat di Taman Kota Swaolsa Titen, Lewoleba, 29-31 Agustus 2023.

Pegiat budaya Lembata Abdul Gafur Sarabiti mengatakan acara tersebut terbuka untuk semua masyarakat Kabupaten Lembata. Akan tetapi dia sangat mengharapkan kehadiran pelajar SD, SMP, dan SMA untuk ikut dalam kegiatan tersebut. 

"Kegiatan ini bagus untuk kampanye pangan lokal untuk generasi muda. Jadi, kami sangat mengharapkan para guru bisa mengarahkan para pelajar untuk ikut dalam festival pangan lokal ini," ucap Abdul ketika ditemui di Lewoleba, Senin, 28 Agustus 2023.

"Pangan lokal Lembata terancam hilang jika tak mendapat respons positif dari berbagai pihak termasuk para pelajar," tandasnya. 

 

Baca juga: Warga Antusias Ikut Festival Toja Me di Lela, Sikka

 

 

Abdul menambahkan, sebanyak 12 kampung adat di Lembata akan mengutus masing-masing 5 orang untuk membawa dan menyajikan pangan lokal di hadapan para partisipan.

Menurutnya, kegiatan budaya itu akan langsung dihadiri oleh Sjamsul Hadi, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat yang juga akan terlibat langsung sebagai salah seorang narasumber dalam diskusi kebudayaan. 

Selama 3 hari kegiatan tersebut, akan diisi dengan beragam acara yakni pemutaran film dokumenter, pentas seni tari dari beberapa sanggar di Lembata, teater, monolog, lomba cerita rakyat untuk anak-anak SD dan tentu saja ada laporan penelitian pangan lokal oleh para Pandu Budaya Lembata.

Gafur menerangkan festival yang diselenggarakan nanti akan mengusung tema ‘Kedaulatan Pangan Masyarakat Adat’ dan melibatkan para pandu budaya yang selama ini sudah bekerja keras menemukan dan melakukan kurasi objek pemajuan kebudayaan (OPK) di wilayah Kabupaten Lembata. 

Selain presentasi dan pameran ragam pangan lokal di Lembata, panitia juga menyelenggarakan dialog kebudayaan, pemutaran film dokumenter, dan lomba cerita rakyat usia sekolah dasar. 

Dia berujar Lembata memiliki kebudayaan yang sangat kaya yang diwariskan oleh leluhurnya.

"Soal pangan, soal ritual, soal tradisi bagaimana menghargai alam, bagaimana menghargai manusia, itu juga nilai-nilai yang ditinggalkan oleh leluhur untuk teman-teman menjaganya," ungkapnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved