Krisis Air Bersih di Sikka
Krisis Air Bersih, Warga Reroroja Sikka Gali Dasar Sungai Kering Untuk Cari Air
Krisis air bersih memang sering melanda Kabupaten Sikka, NTT, di setiap kemarau di daerah ini.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Krisis air bersih memang sering melanda Kabupaten Sikka, NTT, di setiap kemarau.
Warga desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka harus menggali dasar sungai yang mengering untuk mendapatkan sisa-sisa air di dalam tanah.
Untuk mendapatkan air minum bersih, setiap hari warga harus berjalan kaki sejauh seratus meter menuju kali untuk mengambil air minum bersih.
Sesampai di kali, warga baik ibu-ibu maupun anak-anak harus membuat lubang kecil di pinggir kali dengan kedalaman lima puluh centimeter agar lubang galian dapat mengeluarkan air.
Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Talibura Sikka Jalan Kaki 10 KM Ambil Air di Sungai
Usai mengali lubang kecil, air dalam lubang galian dibiarkan selama sepuluh menit agar agar kotoran dalam lubangan galian meresap lalu di letakan dengan bak plastik yang sudah dihubungkan agar benar-benar mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi.
Pantauan TribunFlores.com, di kali desa Reroroja, sekelompok anak-anak datang ke kali untuk mandi, sebelum mandi mereka menggali lubang-lubang kecil di pinggir kali untuk mendapatkan air minum bersih, untuk bisa dibawah pulang ke rumah.
Tangan-tangan kecil ini dengan telaten membuat lubang di pinggir kali agar bisa mendapatkan air bersih untuk bisa dibawah pulang ke rumah.
Maria Alexa warga desa Reroroja mengakui, setiap hari ia bersama teman-teman dan orang tua datang ke kali untuk mengambil air dengan membuat lubang kecil di pinggir kali.
Baca juga: BREAKING NEWS : 2 Kali Mangkir Panggilan, Direktur PT OMB Labuan Bajo Ditangkap Polisi
"Setiap hari kami harus mencari sisa air itu di sungai yang mengering. Dari lubang resapan kami bergantian mengambil air bersih dengan pelan. Sebab jika tak hati-hati, dapatnya air keruh." Ujarnya Sabtu 2 September 2023.
Air dalam lubang galian ini digunakan untuk masak dan minum, sementara untuk mandi warga terpaksa mandi di kali, sebab air di kali tidak bisa dipake untuk masak dan minum.
Namun saat pagi hari ke sekolah ia bersama temanya harus menuju ke kali untuk mandi.
Ia mengatakan di saat musim kemarau, air di wilayahnya tidak keluar, setiap hari warga mengambil air di kali dengan membuat lubang kecil di pinggir kali, kondisi ini sudah dirasakan warga disaat musim kemarau.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Usai Ditangkap, Direktur PT OMB Ditahan Penyidik Polres Manggarai Barat |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : 2 Kali Mangkir Panggilan, Direktur PT OMB Labuan Bajo Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023, Allah Sumber Kasih dan Keselamatan |
![]() |
---|
Krisis Air Bersih, Warga Talibura Sikka Jalan Kaki 10 KM Ambil Air di Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.