Berita Lembata

Penyaluran BLT di Lembata Perlu Berkomunikasi dengan Kepala Desa

Bantuan Langsung Tunai apakah itu dalam bentuk uang atau pangan kita mengharapkan pihak yang dipercayakan

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/Ricko Wawo
Wakil Ketua Komisi ll DPRD Lembata, Paulus Makarius Dolu, meminta Petugas Penyalur Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para kepala desa (Kades) atau lurah setempat agar penyaluran BLT tepat sasaran kepada orang yang benar-benar berhak menerimanya. 

Laporan Reporter Tribun Flores.Com, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Wakil Ketua Komisi ll DPRD Lembata, Paulus Makarius Dolu, meminta Petugas Penyalur Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para kepala desa (Kades) atau lurah setempat agar penyaluran BLT tepat sasaran kepada orang yang benar-benar berhak menerimanya.

Paul mengungkapkan hal itu kepada awak media, Kamis, Jumat, 1 September 2023 karena disinyalir penyaluran BLT tidak tepat orang karena banyak penerima yang sudah mutasi dan meninggal dunia.

Karena itu, pihaknya meminta agar pihak penyalur berkoordinasi dan komunikasi dengan aparat desa guna perbaikan administrasi terhadap penerima BLT tersebut.

“Bantuan Langsung Tunai apakah itu dalam bentuk uang atau pangan kita mengharapkan pihak yang dipercayakan sebagai Penyalur dapat berkolaborasi dengan kepala desa dan lurah. Berkaitan dengan penerima manfaat saya harapkan penyalur sebelum menyalurkan harus bisa finalkan data dengan kades atau lurah,” ungkap Paul Dolu.

Baca juga: Desa Layak Anak, Dinas PPA Lembata Gelar Peningkatan Kapasitas

 

Menurut dia, ada masyarakat penerima manfaat yang sudah tidak lagi berada di desa atau kelurahan karena merantau, misalnya ke Kalimantan.

Ada juga yang sudah meninggal. Namun karena data penerima manfaat itu tetap berpatokan dari data yang sudah terkoneksi dengan pusat padahal penerima manfaat itu sudah mutasi dari desa atau kelurahan yang bersangkutan maka bantuan itu tidak dapat tersalur.

“Saya harapkan komunikasi antara penyalur dan kepala desa juga lurah harus berjalan baik agar bantuan itu dapat tersalurkan”, harap Paul Dolu.

Sebaliknya, lanjut Paul Dolu, jika penyalur tidak koordinasikan baik dengan lurah atau kades lalu pangan tunai itu sudah dimobilisasi ke desa yang jauh dari kota, sampai di sana , penerima manfaat sudah ke Kalimantan.

“Bagaiman Pangan itu Mobil truk muat kembali. Itu baliknya kemana. Itu Pangan lalu jika uang tunai itu baliknya kemana,” tandasnya sembari mengatakan, desa dan kelurahan sekarang memang lagi memerangi stunting dan keluarga miskin, sehingga kades dan lurah diberi ruang untuk validasi data sebelum disalurkan.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved