Berita Sikka

Pengusaha Mebel Segel SMA Negeri Kangae Sikka, Siswa Belajar dalam Ruangan Kepsek

Pengusaha mebel, Agustinus Nana Beria menyegel gedung SMA Negeri Kangae di Desa Kokowahor, Kabupaten Sikka, NTT.

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ ARNOLD WELIANTO
BELAJAR - Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri Kangae dipindahkan ke ruang kepala sekolah yang berada di sebelah timur namun kondisi bangunan masih dalam tahap pengerjaan untuk proses kegiatan belajar mengajar, Selasa 5 September 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnol Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Pengusaha mebel, Agustinus Nana Beria menyegel gedung SMA Negeri Kangae di Desa Kokowahor, Kabupaten Sikka, NTT.

Pengusaha mebel dari Kota Maumere tersebut melakukan penyegelan, Senin 4 September 2023.

Pantauan TribunFlores.com, Selasa 5 September 2023, penyegelan tersebut persis hanya satu ruang di kelas XII IPA SMA Negeri Kangae.

Akibatnya siswa dipindahkan ke ruang kepala sekolah yang berada di sebelah timur namun kondisi bangunan masih dalam tahap pengerjaan.

Baca juga: Miris, Siswa dan Guru di SMA Negeri Kangae Sikka Telantar Gegara Gedung Sekolah Disegel

 

Agustinus Nona Gusti, guru di SMA Negeri Kangae menjelaskan usai disegel pengusaha meubel tersebut, aktivitas kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa.

"Kami tidak terlantarkan anak-anak kami, KBM berjalan seperti biasa,"ujarnya.

Dijelaskannya, pasca ruang kelas XII IPA SMA Negeri Kangae disegel, siswa dipindahkan ke ruang kepala sekolah yang sementara dibangun untuk digunakan sebagai ruang kelas untuk proses kegiatan belajar mengajar sementara waktu.

Ia menuturkan, penyegelan ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara panitia pembangunan gedung darurat SMAN Kangae dan pengusaha meubel tersebut.

Dia menyebutkan, penyegelan tersebut karena panitia pembangunan gedung darurat SMAN Kangae masih menunggak utang sebesar Rp.131.000.000 (Seratus tiga puluh satu juta rupiah)

Ia mengakui, pihak panitia panitia pembangunan gedung darurat SMAN Kangae baru membayar kepada pengusaha meubel tersebut sebesar Rp.56.000.000 (Lima puluh enam juta rupiah) dari total keseluruhan sebesar Rp. 187.000.000 (Seratus delapan puluh juta rupiah).

Ia berharap kepada pemerintah dan masyarakat terkhusus masyarakat di kecamatan Kangae untuk bersama-sama membuka mata untuk membangun SMA Negeri Kangae untuk lebih baik lagi.

Baca juga: Cerita Bapak-bapak Gendong Anak Ikut Posyandu Didi Dodo di Flores, Balita Sehat Keluarga Bahagia

Lanjutnya, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membayar utang pembangunan gedung SMA Negeri Kangae yang dikerjakan oleh pengusaha meubel tersebut.

Dijelaskannya, tunggakan tersebut harus dibayar masyarakat dan pemerintah desa setempat karena sebelumnya pembangunan sekolah tersebut bersifat swadaya dari masyarakat.

"Untuk membayar tunggakan ini harus dari masyarakat dan aparat desa, karena sekolah ini swadaya dari masyarakat," katanya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved