Berita Manggarai Timur

Desa Golo Meni dan Watu Mori Tertinggi Penderita Stunting di Manggarai Timur

Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur terus-menerus melakukan berbagai terobosan mengatasi kasus penderita stunting yang masih tinggi di wilayah itu.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ROBERT ROPO
Diskusi panel manajemen audit kasus stunting tahap satu di Manggarai Timur, Selasa 12 September 2023.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG-Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Manggarai Timur menggelar diskusi panel manajemen audit kasus stunting tahap I  di Ruang Rapat Bupati Mangarai Timur, Selasa 12 September 2023.

Kepala DP2KBP3A, Jefrin Haryanto, kepada TRIBUNFLORES.COM menjelaskan diskusi itu sebagai salah satu langkah mengatasi kasus stunting di Manggarai Timur. Karena itu, pihaknya mempunyai kewajiban untuk melakukan audit terkait kondisi stunting sampai dengan saat ini pada tahap I. 

"Untuk audit tahap I kita sudah lakukan, dan dalam diskusi ini untuk disampaikan temuan-temuan atau kajian-kajian yang dilakukan oleh para pakar/ahli dari dokter anak, dokter kandungan, ahli psikolog, ahli gizi terkait temuan dari dua desa yang menjadi sampling kita di dalam audit ini," terang Jefrin. 

Jefrin menerangkan kedua desa yang menjadi sampling untuk audit kasus stunting tahap I yakni Desa Watu Mori, Kecamatan Ranamese, dan Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara. Dua desa ini diambil sebagai sampling karena mempunyai data kasus stunting tertinggi.

Baca juga: Kronologi Tabrakan 3 Mobil di Borong Manggarai Timur, Pengemudi Diduga Tidak Konsentrasi

 

 

Dikatakan Jefrin, hasil audit dan hasil diskusi ini selanjutnya akan dirumuskan rekomendasi untuk ditindaklanjuti dari temuan-temuan tersebut. 

"Apakah strategi di rubah, atau bisa dipeta kan terkait persoalan kita ada dimana?. Aksi ke depan ini jauh lebih tertata berdasarkan hasil temuan-temuan ini,"ujarnya.

Jefrin juga menerangkan, data stunting di Manggarai Timur mengalami penurunan dari sebelumnya 9,2 persen, kini turun menjadi 9,0 persen dan diharapkan bisa turun mencapai 7,0 persen sesuai target RPJMD Kabupaten Manggarai Timur. 

"Kita memang mengalami percepatan penurunan stunting yang luar biasa dimana dari 13 persen, kemudian turun 9,2, turun lagi saat ini 9,0 persen. Dan harapan kita masih sisa waktu ke depan ini kita bisa dapat angka 7,0 persen sesuai target RPJMD kita," terang Jefrin.

Baca juga: BPBD Turun Ke Lokasi Kebakaran Rumah di Bangka Kantar Manggarai Timur

Menurut Jefrin, masalah stunting sebenarnya ada di hulu, bukan di hilir, namun sejauh ini pemerintah lebih fokus masih memperhatikan kasus yang ada di hilir seperti memberikan bantuan PMT dan lain sebagainya. Padahal fokus perhatian di hilir presentasinya sangat kurang dalam penekanan stunting. 

Karena itu, masih menurut Jefrin harus lebih fokus memberikan perhatian ada pada hulu. Remaja perempuan, calon ibu, dan ibu hamil wajib diperhatikan dengan baik. 

"Kita harus kerja keras di hulunya, karena di hilir itu hanya akibat. Lebih baik kita kerja keras di hulunya dibandingkan di hilir,"ujarnya.

Diskusi ini dibuka oleh Wakil Bupati Manggarai Timur, Siprianus Habur, S.Sos.Hadir dalam kegiatan itu, Kepala DP2KBP3A, Jefrin Haryanto, Kepala Bapelitbangda, Gonsa Tombor, Kepala Dinas Kesehatan, dr Surip Tintin, Camat Kota Komba Utara, Camat Rana Mese, Kepala Puskesmas Mukun dan Sita, Kepala Desa Watu Mori, dan Golo Meni, PLKB, dan Yayasan Gugah Nurani Indonesia. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved