Flores Bicara

Bupati Sikka Roby Idong: Presentase Pencapaian 5 Tahun, Kalau Rincikan Ada Kemajuan Signifikan

Bupati Roby menyebutkan presentase pencapaian selama 5 tahun kepemimpinannya bersama

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/IAN TAOPAN
Program Flores Bicara dengan tema "Kilas Balik Kepemimpinan Bupati Roby Idong" yang diselenggarakan pada 17 September 2023. 

Awal dan Akhir Masa Kepemimpinan 

Paket ROMA (Roby Idong dan Romanus Woga) merupakan paket pertama di Kabupaten Sikka yang maju dalam Pilkada melalui Jalur Independen.

Bupati Roby bercerita bahwa niatnya bersama Wabup Romanus Woga maju melalui jalur independen dikarenakan keduanya tidak memiliki atau tergabung dalam partai politik.

"Jadi niat kami memang mau jadi kepala daerah, jalur independen hanya sarana saja, yah karena kami tidak memiliki partai politik saat itu kita menggunakan sarana independen," ucapnya.

Soal Afiliasi dengan partai politik, Bupati Roby secara tersirat menyebut setelah terpilih menjadi bupati, independen selesai.

"Setelah jadi bupati independen kan selesai, kan independen bukan partai politik," tandasnya.

"Dalam perjalanan itu, kemudian dalam sejarah perjuangan saya, saya pernah bersama dengan PDIP Perjuangan di 2013 itu dengan Pak Alex Longginus kami menang di putaran pertama dan kalah di putaran kedua sehingga catatan dan jejak saya di PDI Perjuangan itu cukup dinilai. Memang hati saya itu di PDI Perjuangan," tambahnya.

Program yang ditawarkan Paket ROMA kepada masyarakat kala itu adalah pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Sikka.

Program yang ditawarkan itu disosialisasikan dan mendapat dukungan yang cukup dari masyarakat.

"Programnya itu; pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Sikka. Memang pada 2005, saya waktu itu di Bapeda saya ikut masuk dalam tim inti dalam penyusunan rencana jangka panjang daerah, ya itu untuk tahun 2005 sampai 2025, di situ memang tergambar bahwa Kabupaten Sikka punya impian untuk menjadi pusat pertumbuhan untuk Flores dan Lembata di Bidang Jasa, industri pengolahan dan juga pariwisata"

"Dari situ saya melihat titik awalnya harus darimana hingga saya melihat perkembangan kondisi masyarakat Kabupaten Sikka dari aspek SDM pada 2018 itu 60 persen warga Kabupaten Sikka itu masih status pendidikannya SD ke bawah, yang SMP/SLTP hingga perguruan tinggi itu masih sangat sedikit 40 persen," pungkasnya.

Sehingga kebijakan yang diambil, menurutnya, betul-betul diarahkan untuk pemenuhan hak-hak dasar melalui pendidikan, kesehatan. Selain itu, soal infrastruktur dasar seperti jalan, air minum, kelistrikan, juga menjadi perhatian utama.

"Yah mengenai pelayanan kesehatan juga waktu itu masih belum begitu baik belum merata akses masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan melalui jaminan-jaminan kesehatan juga belum, waktu itu masih 86 persen universal health coverage tapi hari ini sudah 98 persen," katanya.

"Untuk jalan sendiri, sejak 2018 itu database yang dipegang itu kondisi jalan yang beraspal dalam kondisi baik itu 400 kilometer di Sikka. Jadi kurang lebih 1000 kilometer panjang luas jalan kabupaten," paparnya lagi.

Tapi hari ini sudah menjadi 600 kilometer. "Jadi dalam 5 tahun itu kami mengisi 200 kilometer yang sudah tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sikka termasuk di kepulauan. Jadi sudah sangat maju infrastruktur walaupun belum memenuhi keinginan masyarakat," jelas Bupati Roby.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved