Perwira Polres Sikka Lakukan Pelecehan

Korban Ceritakan Kronologi Dugaan Pelecehan oleh Oknum Kasat Lantas Polres Sikka

Oknum Kasat Lantas Polres Sikka kini sudah dicopot dari jabatannya. Kapolres Sikka dengan tegas menindak anggota yang melanggar aturan.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / NOFRI FUKA
MAPOLRES SIKKA - Suasana di Mapolres Sikka, Kota Maumere, Selasa 19 September 2023.Oknum Kasat Lantas Polres Sikka kini sudah dicopot dari jabatannya. Kapolres Sikka dengan tegas menindak anggota yang melanggar aturan. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Wolomarang berinsial LM (52) disebut menjadi korban kekerasan pelecehan seksual.

Kasus dugaan pelecehan tersebut diduga dilakukan oleh oknum perwira Polres Sikka yang menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Sikka, AKP F.

LM bersama kuasa hukumnya Meridian Dado, SH dan keluarga telah melaporkan kejadian itu ke Polres Sikka.

Kini kasus tersebut sudah ditangani oleh Propam Polres Sikka. Buntut dari kasus tersebut AKP F dinonaktifkan dari jabatannya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Kasat Lantas Polres Sikka Dicopot, Diperiksa Propam dan Reskrim

 

LM pun menceritakan kronologi kejadian yang dilakukan oleh Kasat Lantas Polres Sikka, AKP F di Polres Sikka, Senin 18 September 2023.

Menuru LM kejadian yang menimpa dirinya itu terjadi Kamis siang 14 September 2023 di pondok kebun praktek Unipa di depan gerbang Pasar Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NTT.

Diketahui, korban merupakan perempuan asal Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Saat itu, kata LM, dirinya hendak meminta bantuan AKP F agar mengeluarkan sepeda motor milik anaknya yang ditilang anggota Satlantas Polres Sikka.

"Dia mau perkosa saya di kebun Unipa di depan Pasar Alok. Awalnya saya mau minta bantu masalah kunci motor, kasih keluar motor. Akhirnya saya minta kunci, tapi tidak lolos saya punya kunci motor itu akhirnya saya duduk di kursi di rumah kebun Unipa. Dia tarik saya punya tangan kasih masuk di dalam kamar. Saya tidak mau. Dosa, saya bilang begitu. Saya sudah haji (hajah), kamu sudah haji juga. Untuk apa pergi ke Tanah Suci, hanya buang uang kalau cara begini, ingat Tuhan, jangan begitu bapa," ungkap LM didampingi suaminya AS dan kuasa hukum Meridian Dado, S.H.

Meski ditolak tegas, lanjut LM, AKP F tetap memaksa dengan mengatakan hanya sedikit.

"Sedikit apa bapa. Saya tidak mau begini caranya. Saya tidak mau. Tapi dia bilang, kenapa? Biar sedikit juga salah? Dia bilang begitu. Saya bilang salahkah. Ini kita sudah punya suami, sudah punya istri, saya bilang begitu. Akhirnya dia cium saya. Tapi saya bilang jangan bapa. Perbuatan begini dosa bapa akhirnya dia bilang sedikit saja. Jadi saya tanya sedikit apa. Saya mau teriak, tapi dia bilang biar kamu teriak tidak ada orang yang dengar," kisah LM lagi.

Meski telah ditolak, LM mengaku tetap dipaksa AKP F. AKP F kemudian menciumnya dan memaksa LM melakukan oral, tapi tegas ditolak LM.

Tak kehabisan akal, AKP F menarik lagi tangan LM hingga duduk dipangkuan AKP F, namun tetap ditolak LM.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved