Munas Unindo
Munas Unindo Pilih RD.Maxi Un Bria Jadi Ketua Unindo
Munas Unio Indonesia dihadiri puluhan imam projo utusan dari 38 keuskupan di Indonesia merekomendasikan kolabarasi dengan pemerintah mengatasi migrasi
Penulis: Oris Goti | Editor: Egy Moa
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA -RD. Dr. Florens Maxi Un Bria, S. Ag, M. SOS terpilih menjadi Ketua Unio Indonesia (Unindo) periode 2023-2026 dalam Munas Unindo XIV di Ngada, Pulau Flores.
Munas Unindo ikuti oleh 88 imam Projo, utusan dari 37 Keuskupan di Indonesia. Selain pemilihan ketua dan pengurus baru, para imam intens membahas masalah migrasi senada dengan tema Munas Unindo XIV.
"Munas Unindo XIV, kami mengusung tema 'Berpastoral di Tengah Arus Migrasi'," kata RD Maxi saat diwawancarai TRIBUNFLORES.COM di sela wisata peserta Munas Unindo XIV di Bukit Wolobobo, Kamis 28 September 2023.
RD Maxi menguraikan ada beberapa hasil rekomendasi Munas Unindo sehubungan dengan tema yang diangkat.
Baca juga: Kredit Konsumtif Kuasai Pasar Perbankan NTT, Masyarakat Belum Terbiasa Menabung
"Di masa depan gereja lokal dimana para Imam Projo berkarya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan baik pemerintah maupun elemen lainnya untuk menangani persoalan- persoalan migrasi," ujar RD Maxi.
Dalam konteks Nusa Tenggara Timur (NTT), kata RD Maxi, akan difokuskan pada membangun wawasan yang baik bagi umat, masyarakat yang mau bermigrasi keluar NTT maupun ke luar negeri.
Selanjutnya, gerakan membangun kesadaran bahwa setiap orang yang akan bermigrasi mesti mempersiapkan diri secara baik. "Kesadaran itu dibagikan di setiap paroki yang digerakkan oleh para pastor paroki," jelasnya.
Dia menegaskan, poin penting hasil rekomendasi Munas Unio Indonesia XIV tersebut adalah persoalan migrasi baik dari luar maupun dari dalam harus menjadi kesadaran bersama.
Baca juga: Pemain PSN Ngada Kevin Baghi Gabung Barito Putra U-17
Lanjutnya, para imam dalam karya pastoralnya mesti bersinergi dengan pemerintah dan elemen lainya yang peduli dengan persoalan migrasi.
Terpilih Jadi Ketua Unindo
Kepercayaan menjadi Ketua Unio Indonesia periode 2023-2026 bagi RD Maxi adalah anugerah.
"Teman - teman mempercayakan kami menjadi Ketua dan Pengurus Unindo, persis dengan momentum 40 Tahun Unindo berdirinya Unindo, kami melihat ini sebagai suatu anugerah," ujarnya.
Selain itu, RD Maxi menjelaskan kepercayaan yang diberikan merupakan kesempatan untuk berbuat baik dengan fokus perhatian pada imam - imam muda agar difasilitasi mendapat pembinaan berkelanjutan dan bertahap.
Baca juga: Munas Unio Imam Projo Indonesia XIV, Bupati Ngada Testimoni Selamatkan Pekerja Ilegal NTT
Sosok RD Maxi terbilang produktif menulis buku dalam berbagai judul, di antaranya buku Gereja Selaras Zaman.
RD. Dr. Florens Maxi Un Bria lahir di Oefto, Kabupaten Malaka Timor, Provinsi NTT, tanggal 3 Juni 1971. Ia ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Agung Kupang pada tanggal 3 September 2000 setelah menempuh pendidikan di seminari menengah dan Seminari Tinggi Santo Mikael Kupang.
Dia pun pernah menjadi Pastor Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang dan menginisiatifi program Gerakan Seribu Rupiah atau lebih dikenal Geser untuk membentuk kebiasaan menabung dan kebiasaan memberi di kalangan umat.
Buah pertama dari program Geser adalah gedung gereja Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang yang kini berdiri megah. Gereja itu dibangun atas swadaya umat dengan menyisihkan Rp 1.000 per hari per kepala keluarga.
Baca juga: Kevin Baghi Siswa Regina Pacis Bajawa Tampil di Soeratin Cup Ngada 2023?
Selanjutnya pada tahun 2012 dia mendapat tugas di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Jakarta dan menjalani studi magister, lalu kembali ke Kupang mengemban sejumlah tugas, termasuk menjadi ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Kupang sekaligus sebagai dosen di Stipas KAK.
Ia ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Agung Kupang pada tanggal 3 September 2000 setelah menempuh pendidikan di seminari menengah dan Seminari Tinggi Santo Mikael Kupang.
Dia pun pernah menjadi Pastor Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang dan menginisiatifi program Gerakan Seribu Rupiah atau lebih dikenal Geser, untuk membentuk kebiasaan menabung dan kebiasaan memberi di kalangan umat.
Buah pertama dari program Geser adalah gedung gereja Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang yang kini berdiri megah. Gereja itu dibangun atas swadaya umat dengan menyisihkan Rp 1.000 per hari per kepala keluarga.
Baca juga: Ketua Stiper Flores Bajawa Ajak Mahasiswa Jangan Kalah dengan Bupati Ngada
Selanjutnya pada tahun 2012 dia mendapat tugas di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Jakarta dan menjalani studi magister, lalu kembali ke Kupang mengemban sejumlah tugas, termasuk menjadi ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Kupang sekaligus sebagai dosen di Stipas KAK.
Setelah menamatkan studi doktoral bidang komunikasi tahun 2022, RD. Dr. Maxi Un Bria diangkat menjadi ketua Stipas KAK, lalu menjadi Ketua Perpetaki (Perhimpunan Perguruan Tinggi Katolik Keagamaan Katolik Indonesia).
RD. Dr. Maxi Un Bria juga mengemban tugas sebagai Koordinator Komisi Kerawam Regio Nusra, Sekretaris Dewan Pembina Gerakan Pembumian Pancasila Indonesia.
RD. Maxi Un Bria juga mempunyai perhatian dan devosi khusus kepada Santo Damian Devoster, yakni seorang imam yang mengabdikan dirinya bagi pelayanan para penderita kusta di Pulau Molokai, Kepulauan Hawaii. Santo Damaian akhirnya meninggal setelah terjangkit kusta dari para pasien yang dirawatnya.
Baca juga: Bupati Ngada Andreas Paru Nonton Final El Tari Memorial Cup PSN Ngada Vs Bintang Timur di Rote Ndao
RD. Dr. Maxi Un Bria juga menjadi ketua komunitas Santo Damian Devoster dan pernah mengunjungi Pulau Molokai di tempat pelayanan Santo Damian.
Terima kasih atas kepercayaan
Dalam sambutannya sebagai Ketua Unio Indonesia yang baru di hadapan para imam projo dan para uskup, RD. Maxi Un Bria menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kasih yang diberikan.
"Saya datang terakhir dengan kerinduan untuk bisa berjumpa rekan-rekan imam diosesan yang terkasih. Ternyata saya datang untuk diberikan tugas ini. Karena itu, ingin saya sampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kasih yang diberikan," kata RD. Maxi.
Dia bersama jajaran pengurus Unio Indonesia berjanji untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, di bawah pendampingan dan berkoordinasi dengan pengurus yang lama.
"Kita siap berkolaborasi untuk mengantar Unio Indonesia menjadi lebih bersaudara, lebih powerful, dan bisa berbuat sesuatu untuk masa depan imam projo Indonesia," katanya. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.