Panca Windu SMP Santu Klaus

Pancawindu SMP Santu Klaus Kuwu Ruteng Mengokohkan Marwah Lembaga Didirikan Pater Waser

Ketika mendirikan SMP Santu Klaus pada 40 tahun yang lalu, Pater Waser berharap lembaga pendidikan ini akan terus bertumbuh mengikuti arus jaman.

Penulis: Charles Abar | Editor: Egy Moa
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
Ratusan alumni menghadiri perayaan panca windu SMP Santu Klaus Kuwu di Manggarai, Kamis 28 September 2023 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar 

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Perayaan Panca Windu atau 40 tahun usia SMP Santu Klaus Kuwu disemarakan dengan berbagai kegiatan yang dihadiri ratusan alumi dari berbagai penjuru Indonesia bahkan dari luar. Kegiatan gelar di Lapangan dan Aula SMP Santu Klaus Kuwu, Manggarai, mulai Kamis 28 sampai puncak 29 September 2023.

Rangkaian kegiatan dilaksanakan antara lain, mengupdate perkembangan Yayasan Ernesto Waser yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Romo Fidelis Den. Kemeriahan juga dengan atraksi seni oleh siswa-siswa, dan seminar dan peluncuran buku kenangan panca windu.

Romo Fidelis Den menyatakan, perayaan Panca Windu menjadi momen untuk mewujudkan mimpi bersama yang spektakuler. Mimpi itu adalah marwah roh semangat yang sudah ditanamkan oleh Pater Waser. 

"Harapan saya kami berada pada mimpi yang sama, sehingga nanti sama-sama mewujudkan. Mimpi kami yang sangat spektakuler itu bahwa, yang pertama menjaga marwah roh semangat dari Pater Waser. Pater Waser memang sudah mendirikan SMP dan SMA, pasti dia sangat senang sekali kalau dari SMP dan SMA itu ada lanjutan, sehingga mimpi bersama kami mungkin kedepannya ada juga TK santu Kalaus, SDK Santu Klaus, mungkin sekolah tinggi Santu Klaus atau universitas," ungkap Romo ketua Yayasan Fidelis Den.

Baca juga: Harga Beras Kian Melonjak, Bulog Ruteng Akan Gelar Pasar Murah

Kepada Alumni juga diharapakan, mimpi yang dirajut bersama mulai dikawal bersama untuk kemudian direalisasikan.

Hal yang tidak kala penting lanjut Romo Fidelis, dengan usia yang cukup matang ini baik pengurus lembaga maupun para alumni untuk senantiasa menjaga Marwah spiritualitas pendiri. Apa yang sudah ditanamkan pada lembaga ini menjadi tanggungjawab penerus untuk melanjutkan dan menjadi lebih baik. Menjadi lebih matang dari secara kualitas iman, matang dalam kepribadian dan secara intelektual.

"Itu yang kira-kira kita harapkan kedepan ini, jadi setelah Pater Waser menulis sekian banyak, terukir setiap karyanya, nah bagamana selanjutnya, bagamana konteks dan bagamana interpretasi dan realisasi  dari mimpi yang sekarang setelah semakin matang, kita menyusun mimpi -mimpi baru yang kita harapkan bahwa selanjutnya kita bisa lebih matang secara kualitas iman, lalu matang dalam kepribadian, terakhir kematangan intelektual, yang saya sangka menjadi fokus perhatian bersama kepala sekolah, ketua yayasan lalu teman-teman alumni, untuk berjalan ke arah yang sama," lanjutnya 

Lanjutnya, dari mimpi -mimpi yang dicita-citakan bersama, kolaborasi antara lembaga dan alumni sangat optimis untuk realisasi dari mimpi itu mampu membawa Yayasan Ernesto menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan siap menjawab tantangan jaman. Hal itu bukan tanpa dasar melihat wakta-wakta hasil lulusan, dan soliditas dari para Alumni dan komitmen -komitmen yang dibangun selama ini. Komitmen itu bukan hanya pada tataran diskusi tetapi juga peduli untuk berkontribusi bagi lembaga yang sudah melahirkan tokoh-tokoh hebat, baik kancah lokal, nasional bahkan Internasional.

Baca juga: Wabup Heri Ngabut: Perumda Tirta Komodo Ruteng Membuat Kita Mengalami Sukacita Bersama

Pada usia yang ke 40 tahun SMP sejak berdirinya pada tahun 1983 yang lalu, tentu ada catatan kritis yang perlu di pertahankan maupun hal yang perlu ditingkatkan. Hal itu  terkait dengan sumber daya pendidikan, lembaga Yayasan Ernesto terus lakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan perkembangan jaman. Misalnya sistem digital yang sudah dimulai selama ini tentu harus ditunjang dengan peningkatan skill dan kualitas guru

"Setiap awal tahun kita buka kursus lanjutan untuk para guru, dan mengedepankan tema digitalisasi untuk semua sistim pembelajaran , jadi dengan demikian guru dan murid tidak membuat guru menjaga jarak, tapi dia turun berjalan bersama," ujar Romo Fidelis

Tarsi Janggal, koordinator alumni lembaga pendidikan semi seminari yang kini berusia 40 tahun mengungkapkan para alumni yang hadir tersebut datang dari pelbagai daerah.

Mereka, kata Tarsi, rela meluangkan waktu dan tenaganya hingga melakukan perjalanan jauh guna menghadiri pesta pancawindu tersebut dan juga bernostalgia bersama dengan teman-teman angkatannya.

Baca juga: Kasdim 1612 Manggarai Beri Materi Bagi Mahasiswa Baru di Unika Santu Paulus Ruteng

"Yang bisa hadir ini mungkin sekitar 300-an. Namun, yang tidak sempat hadir itu ada lebih banyak sekali. Jadi yang berkesempatan hadir ini, ada yang dari Eropa, Bali, Jakarta, Labuan Bajo, dan banyak tempatnya. Meski tidak semuanya hadir karena ada kesibukan yang tidak bisa ditunda namun mereka tetap memantau jalannya rangkaian kegiatan yang disiarkan melalui live streaming yang sudah disiapkan panitia sejak awal," ujarnya.

Dikatakan Tarsi, selama ini, para alumni sudah banyak terlibat dalam sejumlah kegiatan yang diadakan. Sehingga, lanjutnya, meskipun ada yang tidak hadir saat ini, tetapi mereka juga tetap mengambil bagian secara aktif dalam menyukseskan seluruh agenda.

"Nah, itulah yang menandakan bagaimana kebersamaan dan ikatan kita sampai saat ini terawat dan terjalin dengan baik," cetus Tarsi. *

sumber; pos-kupang.com 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved