Berita Sikka

Anastasia Terharu Rumah Layak Huni Mulai Dibangun di Reroroja, Tidak Tinggal Digubuk Reyot Lagi

Satu Keluarga di Sikka tinggal digubuk reyot. Mereka tinggal beralaskan tanah dengan dinding dan atapnya daun kelapa yang sudah kering di Reroroja.

|
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-SH
BANGUN RUMAH - Sejumlah warga, anggota TNI dan Polri saat mulai membangun rumah layak huni untuk Anastasia Seo (34) di Dusun Mageloo, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Jumat 29 September 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Anastasia Se'o (34) terharu saat sejumlah warga mulai membangun rumah layak huni untuk ia dan empat anaknya.

Rumah layak huni untuk Anastasia Sao dibangun di Dusun Mageloo, Desa Reroroja, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembangunan rumah ini atas inisiasi komunitas Koin untuk Sikka dibantu aparat TNI, Polri, Rutan Kelas IIB Maumere, Kemensos, pemerintah desa, dan warga setempat.

Kepala Desa Reroroja Florida Yosefina Ndena mengatakan, pembangunan rumah layak huni itu telah dimulai sejak Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Satu Keluarga di Sikka Flores Tinggal di Gubuk Reyot, Atap dan Dindingnya dari Daun Kelapa

 

“Pengerjaan rumah ini melibatkan aparat TNI, Polri, Rutan Kelas IIB Maumere, pemerintah desa, dan warga setempat. Sekarang sedang proses pengerjaan,” ujar Yosefina kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Yosefina mengungkapkan, rumah layak huni merupakan kerinduan Anastasia dan keempat anaknya sejak lama.

Apalagi setelah sang suami, Antonius Alek, meninggal dunia di rantau, hidup Anastasia dan empat anaknya sangat menderita. Mereka tinggal tak menetap.

Kondisi ekonomi yang pas-pasan juga menyebabkan dua buah hati Anastasia berhenti melanjutkan pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD).

Yosefina menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjibaku membantu Anastasia.

“Terima kasih banyak untuk bantuan dari semua pihak, tentu saya yakin masih ada Anastasia yang lain ke depan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk kita terus berkolaborasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Anatasia tak kuasa menahan haru saat rumahnya mulai dibangun. Baginya, apa yang ia rasakan saat ini juga merupakan jawaban doanya selama ini.

“Terima kasih, Tuhan. Terima kasih kepada semua orang baik yang telah membantu saya dan anak-anak,” ucapnya.

Anastasia dan empat anaknya tinggal di sebuah gubuk berukuran 2x2 meter. Lantainya beralaskan tanah. Atap dan dindingnya dari daun kelapa. Beberapa tiang rumah terlihat lapuk.

Gubuk itu hanya memiliki satu pintu dari sing bekas. Saat pintu dibuka, langsung mengarah ke dapur. Di bagian dalam juga terdapat satu tempat tidur dan beberapa pakaian yang teratur.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved