Berita NTT

Gerakan Pemuda  Ansor NTT Dukung Menag Yaqut Lawan Politisasi Agama

Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor NTT mendukung Menteri Agama RI,Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti uamat menjauhi politisasi agama di Pemilu 2024.

Penulis: Egy Moa | Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/OBY LEWANMERU
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi NTT, Ajhar Jowe. 

TRIBUNFLORES.COM, ENDE-Beragam reaksi muncul menanggapi  pernyataan Mentri Agama (Menag) RI, H. Yaqut Cholil Qoumas tentang himbauan kepada seluruh agama  menjauhkan politisasi agama memasuki tahun politik, Pemilu  2024. Pernyataan itu merupakan imbuan kenegaraan Menteri Agama RI sebagai pendidikan politik kepada seluruh anak bangsa.

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor NTT, H. Ajhar Jowe, S. Sos,  tegas memberikan dukungan atas pesan yang disampaikan oleh Mentri Agama RI,  Pernyataan Menag Yaqut merupakan himbauan kenegaraan oleh mentri agama, mengingatkan kepada seluruh pemeluk agama bahwa tidak bisa dibenarkan politisasi agama.

"Pernyataan Gus Yaqut sebagai bentuk pendidikan politik kepada seluruh seluruh anak bangsa melalui berbagai golongan atau agama," kata AJ, akronim sapaan Ajhar Jowa dalam pesanya kepada TribunFlores.com, Senin malam 2 Oktober 2023.

Dia menegaskan, Gus Yaqut adalah mentri agama bagi semua agama. Wajar kalau pesan keagamaan disampaikan oleh Gus yaqut dalam berbagai kegiatan keagmaan yang dihadirinya. Apa yang menjadi kesalahan ucapan Gus Yaqut? Yang salah itu reaksi serta asumsi liar berlebihan menanggapinya, sehingga menimbulkan banyak spekulasi negatif seolah-olah Menag Yaqut salah memberikan pesan keagamaan.

Baca juga: Terima Keluhan Sopir Biaya Tak Sesuai Regulasi, Ombudsman NTT Sidak di Kantor Uji Kir Kota Kupang

Memasuki tahun politik yang sudah di depan mata, kata AJ, wajar kalau Gus Mentri menyampaikan dan mengingatkan kepada semua agama. Sebab perjalanan politik di negara kita sejauh ini, instrumen agama seringkali dijadikan sebagai tekanan politik serta kekuatan membawa label agama. Karena itu, sebelum memasuki 2024, masyarakat dan seluruh elemen agama harus diingatkan kembali.

Pernyataan mentri itu, kata AJ, seharusnya dijadikan sarana refleksi bagi seluruh elemen agama, sehingga kebebasan demokrasi politik 2024 terhindar dari tekanan apapun.  Politisasi agama tidak hanya menjadi kekhawatiran mentri agama, tetapi menjadi kekhawatiran semua masyarakat. GP Ansor sebagai organisasi keagamaan mendukung penuh pernyataan Menag Yaqut.

"Kami akan sampaikan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa tinggalkan gaya lama, karena akan menimbulkan pola-pola yang tidak rasional di tengah masyarakat. Bagi kami, ini hal positif dan kami akan serukan keseluruh jenjang organisasi serta kader di seluruh wilayah maupun cabang hingga anak cabang, agar memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Jadilah harapan untuk sesama, berikan semua kesempatan yang sama kepada yang berbeda. Jadikan perbedaan sebagai kekuatan politik untuk mendorong kemajuan bangsa," pinta AJ.

Sebelumnya media arus utama ramai memberitakan pernyataan Menag Yaqut dalam sambuatan pada acara Wahana Negara Rahaja di Hotel Alila Solo, jumat 29 September 2023. Yaqut mengingatkan memilih pemimpin yang tidak asal-asalan. Dia mengajak memilih pemimpin  yang tidak hanya pandai bicara dan bermulut manis.

Baca juga: Bank NTT Raih Gelar Lembaga Keuangan Penggerak Program Kakak Asuh dalam Pos Kupang Stunting Award

Menag Yaqut mengingatkan  agar tidak memilih pemimpin  yang menggunakan agama sebagai  kepentingan politik Ia mengungkit pemilihan Gubernur DKI Jakarta  tahun 2017 serta Pemilu  2014 dan 2019 yang menggunakan kepentingan agama untuk kepentingan politik. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved