Berita Manggarai Timur

Kantor Bahasa Provinsi NTT Gandeng Pemda Manggarai Timur Gelar Festival Bahasa Ibu

Pembukaan festival ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Manggarai Timur, Atas Andreas, SH.,M.Hum didampingi

Penulis: Robert Ropo | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/ROBERT ROPO
FESTIVAL - Kegiatan Festival Bahasa Ibu Kabupaten Manggarai Timur. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar festival Tunas Bahasa Ibu dalam Kurikulum Merdeka Belajar Episode ke-17 Tahun 2023.

Festival ini berlangsung di pelataran SMPK St Stanislaus Borong di Golo Karot Borong, Sabtu 7 Oktober 2023.

Pembukaan festival ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Manggarai Timur, Atas Andreas, SH.,M.Hum didampingi oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT Elis Setiati, S.Pd, M.Hum, Sekertaris Dinas PPO Kabupaten Manggarai Timur, Winsensius Tala, S.Pd, dan para dewan juri.

Turut disaksikan juga para kepala sekolah, para guru pembimbing, para siswa-siswi peserta lomba, orang tua dan undangan lainya.

Baca juga: Cegah Money Politic Pemilu 2024, Bawaslu Manggarai Timur Gencar Sosialisasi Desa Anti Politik Uang 

 

Ada pun peserta lomba merupakan pelajar dari 4 SD dan 14 SMP yang ada di Kabupaten Manggarai Timur. Dengan jenis lomba berupa pidato (kepok torok), puisi, cerita rakyat, cerita pendek, sanda mbata yang semuanya dengan menggunakan bahasa daerah setempat.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Elis Setiati, S.Pd, M.Hum kepada TRIBUNFLORES.COM di sela kegiatan itu, menerangkan festival Tunas Bahasa Ibu ini adalah ruang ekspresi revitalisasi bahasa daerah dalam bahasa Manggarai. Festival ini sudah dilaksanakan dua tahun dari tahun 2022 lalu. Khusus di Tahun 2023, ini festival Tunas Bahasa Ibu ini dilaksanakan di Manggarai Timur.

Elis juga menerangkan, tujuan dilaksanakan festival ini merupakan rangkaian terakhir dari rangkaian revitalisasi yang diadakan dari tahapan per tahapan dari tahapan diskusi terukur, koordinasi dengan kepala daerah, seluruh pemangku kebijakan, dan pelatihan guru utama oleh para maestro, budayawan, penulis, dan sastrawan yang sudah dipilih untuk melatih para guru-guru utama.

"Kita melakukan pelatihan selama seminggu dan para guru utama ini akan mengimbas kan materi yang didapat kepada guru lain dan kepala sekolah, pengawas, pemerintah, masyarakat sampai pada komunitas rumah tangga dan lainya sebagainya. Selanjutnya para guru utama ini juga mengajar kepada siswa-siswi di sekolah masing-masing untuk mempersiapkan lomba-lomba yang telah disiapkan dalam pelaksanaan festival ini dimana ada enam tradisi lisan, kecuali lomba aksara yang dilombakan sesuai persiapan dari masing-masing daerah," terang Elis.

Elis juga mengatakan, dilaksanakan festival tersebut di Manggarai Timur juga merupakan berkat dukungan yang baik dari Pemda setempat. Selain itu, imbas dari revitalisasi bahasa daerah itu, Pemda Manggarai Timur juga pada tahun 2022 lalu, telah membuat kurikulum bahasa lokal.

"Sudah punya kurikulum ini dan berjalan dengan baik. Karena itu, dalam festival inilah mereka akan menampilkan yang terbaik dari masing-masing mereka. Bagi yang tampil terbaik akan memperoleh juara 1,2,3 dan 4 untuk dan akan diberikan hadiah sebagai bentuk dukungan dan motifasi," ujarnya.

Elis juga mengatakan, pihaknya sangat berharap kepada Pemda dan seluruh masyarakat mendukung dalam kegiatan revitalisasi bahasa daerah itu baik diimplementasikan dalam kurikulum muatan lokal, maupun festival ini dilaksanakan secara rutin pada setiap tahun dan selanjutnya ikut dalam festival di tingkat provinsi. Sebab semakin besar dukungan pemerintah daerah, makan semakin lestari bahasa daerah.

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH., M.Hum dalam membuka festival itu, menerangkan, tujuan utama revitalisasi adalah bagaimana mewariskan nilai yang terkandung di dalamnya kepada mereka yang belum mengetahuinya dan belum menyadari bahwa di tangan merekalah eksistensi bahasa berada, sehingga mendorong seluruh masyarakat pengguna bahasa baik masyarakat adat, komunitas, maupun pelajar untuk menggunakannya dalam serangkaian situasi yang beragam.

Upaya-upaya yang diarahkan untuk menggunakan kembali bahasa-bahasa yang terancam atau tidur itu berbeda dalam bentuk dan intensitasnya.

Langkah itu bisa dengan berbagai cara yaitu, revitalisasi bahasa berbasis sekolah dengan pendekatan peningkatan penguasaan bahasa dan sastra daerah melalui ranah pendidikan, baik sebagai muatan lokal maupun ekstrakurikuler. Peserta kegiatan revitalisasi model ini adalah siswa sekolah seperti yang terjadi hari ini.

Selanjutnya adalah melalui bahasa berbasis komunitas dengan pendekatan budaya yang kita miliki di tengah masyarakat. Kemudian berikutnya revitalisasi bahasa berbasis keluarga dengan menghidupkan kembali bahasa daerah dalam komunikasi internal ruamh tangga.

Menurut Bupati Agas, langkah-langkah baik ini perlu diteruskan dan ditingkatkan dalam berbagai pola dan situasi. Dengan demikian, dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh terhadap situasi kebinekaan yang ada dalam suatu masyarakat bahasa untuk melihat bagaimana sikap bahasa penutur dan bagaimana posisi bahasa tersebut di kalangan komunitasnya sendiri.

Selain itu, sebuah program revitalisasi dari satu bahasa di satu daerah belum tentu dapat diaplikasikan pula untuk bahasa lain di daerah yang lain. Hal tersebut menjadi sulit karena dalam merancang sebuah program revitalisasi perlu dilakukan berbagai pendekatan untuk mengetahui kondisi sosial, budaya, dan sikap bahasa dari penutur bahasa tersebut.

"Bahasa daerah di mana salah satunya bahasa Manggarai adalah jati diri kita. Semoga festival ini menjadi tonggak untuk kita terus menjaga kelestarian bahasa daerah kita. Dengan semangat trigatra bangun bahasa yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing, kita sukseskan Festival Tunas Bahasa Ibu bahasa Manggarai,"tutup Bupati Agas. (rob)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved