LLDIKTI Wilayah XV Gelar LLDIKTI XV Fair 'Get Ready For Better Future' Tahun 2023

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Lembaga Layanan Perguruan Tinggi Wilayah XV resmi menggelar kegiatan LLDIKTI XV Fair "Get Ready For Better Tuture" Tahun anggaran 2023.

Kegiatan ini merupakan perdana di NTT bahkan secara nasional yang akan dilaksanakan dari tanggal 17-19 Oktober 2023 di Out door Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Universitas Muhammadyah Kupang.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Penjabat Gunernur NTT, Ayodhia G.L. Kalake di Out door Universitas Muhammadyah Kupang, Selasa 17 Oktober 2023 Malam.

Kepala Bagian Umum LLDIKTI XV NTT, Abdurrahman Abdullah selaku Penanggung jawab kegiatan menyampaikan, kegiatan itu digelar berdasarkan atas tiga landasan hukum yaitu Undang-Undang No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Baca juga: Pj Gubernur NTT Sebut Banyak Anak Muda NTT Saat Ini Belum Mengakses Pendidikan Tinggi

Selain itu, lanjutnya, yang kedua, peraturan Presiden (PERPRES) tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur dan Permendikbud Nomor 35 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda sedari dini dalam menyambut Bonus Demografi 2045. Selain itu, untuk mengaspirasi dan memupuk jiwa entrepreneur bagi Mahasiswa/wi dan mempromosikan Profil PTS kepada calon Mahasiswa/wi," jelas Abdurrahman.

Abdurrahman menyampaikan alasan LLDIKTI XV mengusung tema "Get Ready For Better Future" dalam kegiatan itu untuk memajukan kualitas SDM Pendidikan Tinggi serta untuk menjawab tantangan dunia Pendidikan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing unggul.

Dia menyebutkan, penduduk Indonesia 70 persen-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30 % merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun).

Dimana, tambahnya, Mega Tren 2045 akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan diantaranya Pembangunan Manusia dan Penguasaan IPTEK, pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan.

"Bonus demografi ibarat pedang bermata dua. Satu sisi merupakan keuntungan jika Indonesia berhasil mengkapitalisasikannya dan sebaliknya akan menjadi "bencana" apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik," ujarnya.

Menurutnya, untuk mencetak generasi unggul dan berkualitas tentu perlu didukung oleh seluruh komponen bangsa baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha Dunia Industri, lembaga pendidikan dan Masyarakat atau yang sering disebut dengan istilah ABGS yang harus bersinergi dan berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Maju.

"Dunia pendidikan Indonesia harus mampu mencetak SDM yang mempunyai nasionalisme dan integritas tinggi," ujarnya.

Dia menambahkan, lulusan pendidikan tinggi diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, terkoneksi dengan dunia industry dan dunia usaha (link and macth) serta mengembangkan inovasi dan kreatifitas dengan menguasai teknologi.