Festival Tedo Temu Wesa Wela
Bakar Nasi Bambu Rangkaian Ritual Adat Festival Tedo Tembu Wesa Wela di Pemo, Ende NTT
Masyarakat Desa Pemo tampak sibuk mempersiapkan pesta adat menyambut musim tanam yaitu Festival Tedo Tembu Wesa Wela Tana Pemo sejak Senin 23 Oktober.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
"Dari pagi sampai sore itu hanya Wanda dan Gawi, lusa Wanda Pa'u lagi dan Woge. Woge itu momen memperkenalkan diri atau wewenang dan hak seorang mosalaki. Mereka akan menyampaikan peran dan tugas mosalaki. Ada 11 sebelas mosalaki akan bicara saat hari Kamis," ujarnya.
Ia mengatakan di zaman sekarang wajib memperkenalkan atau mempromosikan Desa.
Desa Pemo memiliki potensi yang layak dilestarikan dan menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya budaya dan adat yang sangat kental.
Tradisi budaya dan adat masih dilestarikan hingga kini seperti upacara adat jelang masuk musim tanam atau bahasa Lio Tedo Temu Wesa Wela.
Wisata air terjun, ada sanggar seni, tenun ikat, argowisata, kuliner dan disini sudah memiliki banyak home stay. Jadi wisawatan bisa menepi di Pemo.
Pesona alam yang masih asri dengan pemandangan indah menjadi dari tarik sendiri disini.
Siap Persembahan
Sebelumnya, Cahaya matahari mulai jingga di puncak Gunung Kelimutu.
Masyarakat Desa Pemo tampak sibuk mempersiapkan pesta adat menyambut musim tanam yaitu Festival Tedo Tembu Wesa Wela Tana Pemo sejak Senin 23 Oktober 2023 sore.
Beberapa anak muda menabuh gendang dan membunyikan gong di Bhaku Leda (rumah menyimpan gong dan gendang) tepat di depan rumah Mosalaki Ria Bewa. Mereka menabuh gendang menggunakan kayu dan juga bambu.

Harmoni tautan suara gendang dan gong mengema Desa Pemo untuk persiapan Festival Tedo Tembu Wesa Wela. Suara gendang dan gong ini akan mengiringi tarian adat hingga gawi di pelataran. Sao Ria Tenda Bewa Pusu Ate
Di pelataran Sao Ria Tenda Bewa Pusu Ate (rumah adat utama yang dijaga Mosalaki Pu'u), beberapa warga menyapu dan menyiram pelataran dengan air. Diketahui mereka adalah anggota keluarga (aji ana) dari 11 mosalaki Desa Pemo.
Ramlan, Ketua Panitia Festival Tedo Tembu Wesa Wela Tana Pemo mengatakan, setiap ritual adat di kampung anggota keluarga mosalaki bertugas untuk membersihkan pelataran Sao Ria Tenda Bewa Pusu Ate. Di pelataran ini festival budaya akan diselenggarakan.
"Mosalaki akan duduk di pelataran Sao Ria Tenda Bewa Pusu Ate di atas bentangan tikar. Mereka menunggu persembahan-persembahan yang diantar oleh warga," kata Ramlan.
Di rumah-rumah warga, terlihat kaum ibu dengan nyiru bambu di tangan menapis beras merah. Mereka duduk di depan pintu rumah, tangan mereka lihai saat memisahkan biji padi dan batu-batu kecil yang tercampur pada beras.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.