Gempa Bumi di NTT
Gempa NTT, Warga Retraen Akui Guncangan Gempa Tahun Ini Lebih Kuat dari Tahun Lalu
Korban gempa bumi 6,6 Sr di Desa Retraen Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang, Lazarus Teuf menilai guncangan gempa kali ini lebih kuat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI- Salah satu korban gempa bumi 6,6 Sr di Desa Retraen Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang, Lazarus Teuf menilai guncangan gempa kali ini lebih keras dari gempa tahun sebelumnya.
Kepada Pos Kupang, Kamis 2 November 2023 dia mengisahkan kejadian gempa ini terjadi saat dirinya sudah bangun tidur dan hendak berdoa.
"Pas saya mau buka Alkitab tiba-tiba saya rasa macam terayun di dalam gelombang, seperti di dalam air awalnya agak pelan 3 sampai 5 detik kemudian keras sampai saya berusaha cari jalan keluar," ungkap Teuf.
Baca juga: Menikmati Kuliner Seafood di Cafe Tanjung Kolisia, Pantai Utara Flores NTT
Pada saat itu dirinya bersama istri dan salah satu anaknya berada di dalam rumah yang terpisah kamar tidur.
Beberapa saat setelah guncangan dirinya langsung berlari keluar setelah sempat berpikir untuk bersembunyi di kolong meja namun diurungkan.
"Dulu ada mahasiswa pernah datang praktek disini dan bagi selebaran cara menyelematkan diri saat gempa bumi, saya ingat itu dan langsung lari keluar cari tempat yang luas," ungkapnya.
Menurut dia gempa kali ini sangat terasa dan membuat dirinya oleng saat berlari keluar rumah apalagi dirinya yang sudah berusia lebih dari 60 tahun.
Kata dia meskipun gempa periode yang sama 20 November 2022 lalu magnitudonya kecil namun daya rusaknya lebih besar.
Gempa bumi kali ini membuat beberapa bagian tembok rumahnya mengalami retak besat di bagian sudut belakang rumah, kemdian akibat guncangan beberapa bagian plesteran jatuh dan merusak barang berharga di dalam rumah.
Baca juga: Cerita Aparat Desa di Nagekeo NTT Tanam Cabai saat Musim Kemarau, Tak Sekedar Cari Untung
Pondasi rumah bagian sisi barat juga mengalami keretakan hingga pecah. Namun dia mengaku bersyujur tidak ada korban akibat gempa ini.
"Setelah selesai saya masuk kembali di dalam rumah, lihat ini tembok sudah pecah, tapi saya kembali ambil Alkitab dan berdoa," kisahnya.
Sementara salah satu warga Desa Sahraen sekaligus Kepala dusun 4 Mesrak Sabuin mengatakan gempa ini guncangannya sangat hebat.
"Saat gempa saya lari keluar rumah karena dengar getaran dan bunyi dalam rumah itu sepertinrasanya daun pintu rumah juga mau terlepas," ujarnya.
Sebagai pimpinan wilayah tingkat dusun dia meminta warga tetap berhati-hati beraktifitas jangan sampai ada gempa susulan.(ary).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Menikmati Kuliner Seafood di Cafe Tanjung Kolisia, Pantai Utara Flores NTT |
![]() |
---|
Jokowi Groundbreaking Pembangunan PLTS PLN 50 MW di IKN Nusantara, Hadirkan 100 Persen Energi Bersih |
![]() |
---|
Cerita Aparat Desa di Nagekeo Tanam Cabai saat Musim Kemarau, Tak Sekedar Cari Untung |
![]() |
---|
Kades Netenaen Sebut Alasan Jenazah Korban KKB Papua Tidak Bisa Dipulangkan ke Rote |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.