Pemilu 2024
Akademisi Unipa Sebut Suhu Politik di Sikka Makin Memanas, Ada Caleg ke Dukun
Caleg-caleg di Sikka disebutkan mencari dukun untuk meminta dukungan. Semua mereka lakukan demi meraih suara saat Pemilu 2024.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLROES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Akademisi Universitas Nusa Nipa (Unipa), Dr. Jonas K.G.D. Gobang, S.Fil., M.A. mengatakan suhu politik di kabupaten Sikka semakin memanas pasca penetapan daftar calon tetap (DCT) Pemilihan calon anggota legislatif (Pileg) 2024.
Ia menilai persaingan bisa terjadi antar partai politik (parpol) tetapi juga persaingan itu sebenarnya juga terjadi di antara para caleg dari parpol yang sama dan di daerah pemilihan (dapil) yang sama.
Dikatakannya, saat ini orientasi fundamentalnya adalah meraih suara terbanyak demi memenuhi syarat perolehan suara untuk meraih kursi pada DPRD Sikka.
Baca juga: Unipa Indonesia Pamerkan Semua Ekosistem Pendidikan Tinggi dalam Pameran LLDIKTI Fair 2023
"Persaingan ini terjadi karena one man, one vote. Satu orang, satu suara. Nah, bagaimana setiap caleg mengumpulkan suara-suara yang mendukung mereka hingga mereka mampu berada atau berada kembali (bagi incumbent) di Gedung Kulababong DPRD Sikka," ujarnya Rabu 8 November 2023.
Dikatakannya, persaingan tidak hanya terjadi di dunia nyata tapi lebih sering terjadi di dunia maya atau mungkin saja di dunia supranatural sebab ada juga para caleg pergi bertanya kepada para dukun.
Fenomena ini menunjukkan bahwa persaingan yang ketat ini menjadikan caleg boleh saja tidak bersifat rasional atau lebih cenderung irasional.
Baca juga: Wisata Flores, Berkunjung ke Mangrove Magepanda Healing Sambil Berburu Foto di Sikka, NTT
Selain itu, perang baliho pun terjadi dengan berbagai tagline yang menurut imajinasi politik para caleg mampu mendapatkan simpatik para pemilih yang pada waktunya menjatuhkan pilihan kepada mereka.
Politik uang tentu juga rentan terjadi bahkan massa pemilih sekarang tahu adanya politik transaksional sesuai persepsi mereka. Ada uang, ada suara.
Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi sehingga KPU dan lembaga negara yang independen dan netral dalam konstetasi politik lima tahunan perlu memainkan peran mereka secara baik dan benar.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.