Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 22 November 2023, Tekun dan Setia Menggunakan Kemampuan Positif
Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 22 November 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Tekun dan Setia Menggunakan Kemampuan Positif.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri.
Engkau sudah tahu, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur.
Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’.
Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’.
Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil juga apa yang ada padanya.
Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Firman Tuhan hari ini menyadarkan orang beriman bahwa perjalanan Yesus menuju Yerusalem bukan hanya berarti awal pembangunan kerajaan, melainkan juga dan terutama masa untuk mempertanggungjawabkan seluruh kepercayaan yang ditawarkan kepada setiap orang yang mengikuti-Nya.
Bukan hasil yang menentukan dalam pertanggunganjawab itu, melainkan usaha dan sikap jujur. Perumpamaan dalam Injil hari ini memberikan contoh bagaimana ketidakjujuran bisa mencelakakan diri sendiri.
Bila orang hanya bisa menyalahkan orang lain, dan tidak berani mengakui keterbatasan sendiri, akhirnya seluruh perjuangan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Orang beriman mendapat kepercayaan besar, yaitu menerima rahmat dan kesempatan. Itu perlu dikembangkan sepenuhnya. Kesempatan-kesempatan manakah yang harus dicari? Kemungkinan manakah yang perlu dimanfaatkan?
Perumpamaan ini mau mengajar kita bahwa Tuhan sudah percayakan kepada kita masing-masing dengan mina/talenta. Talenta itu bentuknya macam-macam. Ada yang dalam bentuk kekuatan fisik untuk bekerja, kepintaran, kehebatan dalam bermain musik, berolahraga, menari, menyanyi, menulis, mengukir/menggambar dll.
Bentuk lain dari talenta yang diberikan Tuhan adalah dalam bentuk supernatural atau kekuatan rohani. Ada orang yang diberi talenta untuk berdoa, ketekunan mengunjungi orang sakit, ketekunan melakukan perbuatan amal.
Jadi apa saja kemampuan positip yang kita miliki semuanya datang dari Tuhan. Kemampuan ini sudah seharusnya dimanfaatkan dengan baik demi kemulian Tuhan dan kebaikan sesama.
Pada waktunya Tuhan akan datang meminta kita mempertanggungjawabkan apakah talenta yang diberikanNya itu sudah menghasilkan bunga atau tidak. Kalau kita berhasil menghasilkan bunga itu berarti kita akan mendapat penghargaan dan ganjaran yang membahagiakan.
Lalu dari mana datangnya talenta negatip seperti menipu orang, melakukan kejahatan, menyombongkan diri dan lain-lain?
Menurut ajaran Gereja bahwa manusia diciptakan Tuhan. Pada awal mula kepada kita diberikan talenta positip dari Tuhan. Kepada manusia, Tuhan juga memberikan kebebasan untuk memilih.
Dalam proses perkembangan, manusia memilih, ada yang tetap setia kepada kehendak Tuhan, mengikuti ajaran dan perintah Tuhan, tetapi ada yang secara sadar menolak Tuhan. Bagi yang menolah Tuhan, mereka sesungguhnya sudah dikuasai oleh kekuatan jahat yang berasal dari Setan.
Marilah saudara-saudari…
Sadarlah selalu bahwa kemapuan positif yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Dia memberi talenta itu untuk digunakan agar menghasilkan buah, bukannya untuk disimpan. Pada waktunya Tuhan akan datang meminta kita untuk memberikan laporan.
Kita berdoa semoga kita selalu tekun dan setia menggunakan kemampuan positif yang diberikan Tuhan itu agar menghasilkan buah, sehingga di saat Tuhan datang Dia boleh memetik hasilnya. (sumber renungan harian katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.