Mgr Anton Pain Ratu SVD Tutup Usia

Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku Kenang Masa Hidup Uskup Emeritus Mgr Anton Pain Ratu

Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, mengenang masa hidup dan pengabdian Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu, yang baru saja berpulang usia 95 tahun.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS TANGGUR
Jenazah Uskup Emeritus Mgr Anton Pain Ratu disemayamkan di aula Dominikus Lalian tolu Nenuk. Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, mengenang masa hidup dan pengabdian Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu, yang baru saja berpulang pada usia 95 tahun di RSUD Atambua Sabtu, 6 Januari 2024 pukul 10:15 wita. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

TRIBUNFLORES, ATAMBUA - Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, mengenang masa hidup dan pengabdian Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu, yang baru saja berpulang pada usia 95 tahun di RSUD Atambua Sabtu, 6 Januari 2024 pukul 10:15 wita.

Menurut Uskup Mgr Dominikus Saku, Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu meninggal dunia karena faktor usia.

Saat diwawancarai Pos Kupang, Mgr. Dominikus Saku menyampaikan bahwa kurang lebih selama 16 tahun, dirinya bersama dengan para Romo dan frater, merawat bersama Uskup Emeritus Mgr Anton Pain Ratu.

Disampaikan pula bahwa, beberapa tahun terakhir sudah tampak adanya berbagai kerapuhan pada Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu. Sejak usia 90 tahun, beliau mengalami berbagai kondisi kesehatan yang menandakan ketidakmampuannya dalam beberapa hal.

Baca juga: Wabup Timor Tengah Utara : Jasa Almarhum Mgr Anton Pain Ratu Sangat Besar

 

"Beliau meninggal di usia ke-95 tahun, saya bersama para Romo dan frater yang merawat merasakan bahwa mulai dari usia 90 tahun, beliau sudah menunjukkan banyak kerapuhan. Pertama, matanya mengalami gangguan serius dan pada saat itu, mata beliau menjadi buta sepenuhnya, hanya 25 persen yang masih berfungsi," ungkap Mgr. Dominikus Saku.

Pada ulang tahun ke-90, Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu bahkan tidak dapat mendengar sama sekali. Kondisi tersebut semakin memburuk, dan pada ulang tahun ke-94, beliau mengalami kesulitan membaca dan menulis.

"Terakhir, pada ulang tahunnya yang lalu, beliau meminta agar saya yang pimpin misa dan minta tidak boleh terlalu lama karena beliau hanya bisa duduk dan cepat capeh," cerita Uskup Mgr Domi.

Mgr. Dominikus Saku mengungkapkan bahwa Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu telah mempersiapkan dirinya untuk kematian.

"Beliau secara khusus menyampaikan pamit kepada umat selama beberapa tahun terakhir dan merayakan momen terakhirnya saat ulang tahun," katanya.

Baca juga: Ketua Sinode GMIT Sebut Mgr. Anton Pain Ratu sebagai Bapa Ekumene

Pada tanggal 2 Januari, lanjut Uskup Mgr Domi, dalam perayaan ulang tahunnya, beliau menyatakan bahwa hidangan yang mereka makan adalah hidangan terakhirnya, yang hewannya beliau siapkan sendiri.

"Beliau bilang, silakan potong karena hari ini kita akan makan stik yang enak, ini makanan kita yang terakhir. Selesai makan saya katakan Bapa ini masih ada stik yang enak, kita simpan untuk besok. Beliau langsung bilang tidak, kita tidak boleh simpan lagi, kita harus makan habis," cerita Uskup Mgr Domi berbata-bata.

Mgr. Dominikus Saku juga menambahkan bahwa Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu sudah mempersiapkan sejak tahun-tahun lalu dengan merayakan misa di berbagai paroki dan menyampaikan pamitan kepada umat.

Pantauan Pos Kupang, ribuan umat ikut menghantar jenazah Mgr Anton Pain Ratu dari RSUD Atambua ke aula Dominikus Lalian tolu Nenuk untuk disemayamkan sebelum dimakamkan pada Selasa, 9 Januari 2024 di Gereja Katedral Atambua. (cr23)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved