Berita Sikka

Curah Hujan Tidak Tentu di Sikka, Tanaman Jagung Dimakan Ulat Grayak

Gagal panen menghantui sebagian petani di Kabupaten Sikka ketika curah hujan tidak menentu dan munculnya hama ulat Grayak makan tanaman jagung.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
Tanaman jagung di Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Skka, tumbuh tidak sehat dimakan ulat grayak, Kamis 11 Januari 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Curah hujan tidak menentu berdampak terhadap tanaman jagung di Kabupaten Sikka, Pulau Flores. Tanaman jagung tumbuh tidak sehat, daun dan batang digerogoti Grayak. 

Pantauan TribunFlores.com di lahan jagung milik petani di wilayah Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka beberapa waktu lalu, daun tanaman jagung terlihat layu dan beberapa helai daun terlihat terkena gigitan ulat grayak. 

Ulat Grayak merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman jagung. Ulat ini tidak berbulu dan biasa disebut oleh petani sebagai ulat tentara karena menyerang dengan populasi tinggi. Siklus hidup ulat grayak dapat berlangsung dari 32 – 46 hari. Fase Telur selama 2-3 hari dengan jumlah telur dapat mencapai 1.046 telur.

Markus, salah satu petani di wilayah itu mengaku tanaman jagung di lahannya miliknya juga tumbuh tidak sehat juga ditemukan ulat grayak.

Baca juga: KPU Sikka Kekurangan 8000 Surat Suara Calon Anggota DPRD Sikka 

 

 

"Selain kami tanam terlambat karena panas berkepanjangan, jagung-jagung yang sudah tumbuh juga terlihat tidak sehat, daunnya layu mungkin karena panas. Ada juga ulat makan daun jagung," beber Markus. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan mengatakan untuk pengendalian sementara dilakukan dengan penyemprotan pestisida. 

"Kalau sudah tanam baru tidak hujan pasti jagung tidak sehat dan untuk antisipasi sementara pakai semprot pestisida kalau memang sudah parah secara fisiknya maka harus dibasmi," jelas Yohanes Emil Satriawan. 

Meski demikian, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan kondisi tanaman jagung yang layu dan dimakan ulat grayak tahun ini tidak separah tahun 2023 lalu.

Baca juga: Peringati Ulang Tahun ke-51, Kader PDI-P Sikka Sumbang Darah untuk Rakyat

Sejak tiga tahun terakhir, hama ulat grayak menyerang tanaman jagung di Kabupaten Sikka, NTT. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, pada musim tanam 2020/2021 sebanyak 066 ha dari total luas 14.694 ha tanaman jagung di 21 kecamatan diserang ulat.*

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved