Ritual Adat Suku Dhawe Awali Pelepasan Air di Irigasi Mbay Nagekeo  

TRIBUNFLORES.COM, MBAY-Rehabilitasi Irigasi Mbay dari Bendung Sutami di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores akhirnya rampung dengan dilepasnya air pada saluran primer, Kamis 11 Januari 2024 semenjak ditutup 15 Juli 2023. Pelepasan air diawali ritual adat ''Toda Le Ga'e Dewa Ine Ame Ebu Kajo" atau berdoa kepada Tuhan dan leluhur oleh perwakilan tokoh adat Suku Dhawe, Anselmus Jera, dan Sebastianus Suara.

Sekretaris Dinas PUPR Nagekeo, Ansel Mere, mengatakan ritual syukuran kepada Tuhan dan leluhur pasca rehabilitasi, karena kegiatan telah berlangsung lancar, tidak ada rintangan dan korban nyawa,

“Mesti dilakukan ritual untuk mohon berkat Tuhan dan  leluhur agar pasca rehab ini dapat membuahkan hasil yang banyak demi kecukupan pangan di Nagekeo umumnya,” kata Ansel, Jumat 12 Januari 2024.

Ansel menjelaskan, debit air sebesar 10,73 M kubik/detik dan saat ini masih dilakukan perapian. Irigasi Mbay mengairi lahan sawah seluas 6.240 Ha mencakup daerah irigasi Mbay Kanan 3. 835 Ha dan Mbay Kiri seluas 2.405 Ha.

Baca juga: Ironi Petani di Lumbung Padi Mbay Tak Ada Persediaan Padi untuk Makan

Rehabilitasi dikerjakan PT. Floresco Aneka Indah KSO PT. Brani Mandiri Jaya Sentosa dengan Konsultan Supervisi PT. Indra Karya (Persero) dilaksanakan selama 677 hari kalender sejak 21 Pebruari 2023  sampai 29 Desember 2024.

Tentang Irigasi Mbay dari papan informasi  di kawasan Bendung Sutami melayani persawahan Mbay Kiri mencakup Kelurahan Mbay II, Kelurahan Towak, Desa Waekokak dan Desa Nggolonio. Sedangkan wilayah Mbay Kanan mencakup Desa Nggolombay, Kelurahan Lape, Kelurahan Danga, Kelurahan Mbay 1, Desa Nangadhero, Desa Aerramo, Kelurahan Dhawe, Desa Tonggurambang dan Desa Marapokot. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News