Berita NTT
Kisah Pasutri di NTT Sekolahkan Anak-anak dari Hasil Jual Tenun Ikat
Jarak pemukiman Sebelah Kali dari jantung Kota Ba'a kira-kira 750 meter dengan waktu tempuh dua menit.
Editor:
Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-WARGA
MENENUN - Ditia Fandu tampak sedang menenun di rumahnya di Rote, NTT Senin 15 Januari 2024.
Dia selalu bersyukur dengan hasil yang diperoleh dari menjalankan profesi sebagai penenun.
Sekolahkan Anak
Dari uang hasil penjualan tenun, Derbi dan Ditia mampu menyekolahkan anak sulung mereka hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Puji Tuhan, kami bisa kasih sekolah anak. Anak pertama sudah kuliah di perguruan tinggi," pungkas Ditia.
Pasutri sumringah itu tak lupa bersyukur pada Sang Khalik.
Untuk diketahui, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rote Ndao mencatat di tahun 2023 jumlah penenun ikat sebanyak 1.042 orang.
Kemudian jumlah produksi tenun tembus 100.061 lembar kain dengan nilai produksi hingga Rp.42.360.060.000 dan nilai BB/BP mencapai Rp. 23.089.711.000. (rio)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Berita Terkait
Baca Juga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.