HUT ke 2 TribunFlores
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Sektor Pendidikan-Kesehatan-Layanan Publik
Pasca erupsi 23 Desember 2023 ini, warga mulai bersiaga di kediaman masing-masing. Sementara hujan abu
Penulis: Cristin Adal | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur berdampak pada beberapa sektor diantaranya, sektor pendidikan, sektor kesehatan dan layanan publik.
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT mengalami erupsi pada Sabtu pagi 23 Desember 2023 pukul 07.13 Wita. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi setelah statusnya naik dari level normal ke waspada yang diinformasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung pada 17 Desember 2023 lalu.
Material erupsi berupa abu vulkanik yang dibawa tiupan angin menghujani wilayah Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura yang berada di bawah kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki sejak Sabtu pagi 23 Desember 2023 pukul 07.13 Wita.
Pasca erupsi 23 Desember 2023 ini, warga mulai bersiaga di kediaman masing-masing. Sementara hujan abu terus turun dan meningkat. Menutupi halaman rumah, tanaman, bangunan dan lainnya. Dampak erupsi yang terjadi di akhir tahun 2023 ini membuat sebagian warga memilih mengamankan diri ke kebun mereka.·
Baca juga: BREAKING NEWS: Sahabat TribunFlores Berbagi di Tempat Pengungsian Gunung Lewotobi
Erupsi yang terjadi menjelang hari Natal ini membawa kecemasan warga yang sudah mempersiapkan diri. Warga yang sebagian besar adalah umat Katolik di wilayah terdampak ini terpaksa merayakan Natal sejak 24 Desember malam hingga hari Raya Natal 25 Desember di bawah guyuran abu vulkanik Lewotobi Laki-laki.
Mengungsi Awal Tahun 2024
Hingga 1 Januari 2024 Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT kembali erupsi saat subuh. Tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki dinaikan dari Level II (Waspada) ke Level III (SIAGA), terhitung mulai tanggal 1 Januari 2024 pukul 04:00 WITA.
Erupsi awal tahun 2024 ini membuat ribuan warga berhamburan mengamankan diri di Kantor Camat Wulanggitang, Desa Konga, Kecamatan Titihena dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka. Sejumlah warga di lereng gunung Lewotobi panik lantaran mendengar suara gemuruh yang sangat kuat.
Warga dari dua kecamatan terdampak erupsi ini terus berdatangan dan menempati gedung sekolah SMP dan SD di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur, Senin 1 Januari 2024. ·
Selain kantor camat, warga mulai mengungsi di gedung SMPN 1 Wulanggitang, Polsek Wulanggitang, Kantor Obor Mas, Kantor Koparasi Remaja Hokeng dan Koramil 1624/ 06 Boru dan rumah warga.
Sektor Pertanian
Hujan pun mengguyur pasca erupsi membuat lumpur vulkanik terbawa banjir dari hulu kawasan Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
Puluhan warga di Dusun Tuakwiki, Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur terancam banjir lahar dingin pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Lahan tanaman padi, jagung dan perkebunan warga setempat terendam banjir lahar dingin pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Material yang terbawa banjir lahar dingin itu berupa batu besar, kerikil, tanaman batang pohon. Selain lahan pemukiman hingga jalan umum ikut terdampak endapan lahar dingin.
Banjir lahar dingin yang menghantam lahan pertanian dan perkebunan warga di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura mengancam gagal panen hingga ketersediaan pangan mereka.
Ketidakpastian Gunung Lewotobi Laki-laki akan meletus membuat sebagian warga sekitar gunung tersebut harus mengungsi cukup lama meninggalkan kampung halaman mereka.
Para pengungsi yang kesehariannya sebagai petani terus berada di pengungsian dan tidak bisa bekerja di kebun. Sementara mereka mengharapkan hasil kebun untuk bisa membiayai pendidikan anak.
Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, mengatakan masing-masing warga memiliki sekitar 4 hektare lahan pertanian. Menurutnya, lahan yang ditanami jagung, padi, dan mete, itu rusak akibat banjir lahar dingin yang membawa material batu dan pasir.
Petrus mengatakan warga desanya sudah tak beraktivitas di lahan pertanian tersebut karena hujan abu sejak 1 Januari lalu. Saat ini, warga Desa Klatanlo mengungsi di Kantor Camat Wulanggitang.
Mereka sesekali pulang untuk mengecek ternak. Dampak langsung itu, kehilangan lahan pertanian masyarakat, yang pasti pemukiman sudah rusak, mereka akan pulih kembali dengan kehidupan baru.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum mendata lahan pertanian yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pihaknya terlebih dahulu mendata lahan terdampak yang berada di sekitar lereng atau kaki gunung itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Flores Timur, Sebastianus Sina Kleden mengatakan, tim lapangan belum bisa dikerahkan ke lokasi terdampak karena status gunung masih di level IV awas.
Identifikasi lahan pertanian akan dilakukan setelah mendapat kepastian informasi dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi .
Debu vulkanik hasil erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak Desember 2023 telah mengancam lahan pertanian warga pada tujuh desa terdampak yang tersebar di dua kecamatan yakni Wulanggitang dan Ile Bura.
Data sementara banjir lahar hujan merusak 5-20 hektare lahan pertanian di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang. Data yang ada bersifat sementara sembari menunggu tingkat status aktivitas gunung itu.
Identifikasi lahan pertanian terdampak ke arah gunung masih belum maksimal karena status gunung tersebut masih berada pada level IV (Awas) sehingga ada radius larangan aktivitas yang dikeluarkan oleh pihak vulkanologi.
Sektor Pendidikan
Erupsi Lewotobi Laki-laki juga dirasakan warga sekolah. Para siswa dan guru di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa dirumahkan akibat dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Bangunan sekolah tingkat SD sampai SMA di wilayah terkena abu vulkanik Lewotobi Laki-laki.
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur pun melakukan melakukan pembelajaran darurat di posko pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pembelajaran darurat merupakan langkah yang diambil oleh dinas pendidikan setempat menyikapi banyaknya pelajar dari TK, SD, hingga SMP yang menjadi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pembelajaran telah dimulai sejak 4 Januari 2024 baik di posko pengungsian Boru, Kecamatan Wulanggitang maupun Konga, Titihena.
Para pelajar terdampak dari jenjang mengikuti pembelajaran darurat yang telah berjalan di tenda-tenda pengungsian.
Seperti belasan murid sekolah dasar belajar secara berkelompok di teras pengungsian di Posko Boru. Mereka meletakan meletakan perlatan belajar pada meja kecil.
Mereka mengikuti kelas belajar darurat dari pukul 07.00 Wita sampai 10.00 Wita, waktu yang lebih cepat dari waktu belajar biasa saat di sekolah.
Kurang lebih empat jam belajar membuat mereka bingung dan sulit menyerap materi.Anak-anak usia sekolah merasa belajar dalam kegelisahan erupsi gunung yang hingga kini belum kondusif.
Para pengungsi anak tingkat sekolah ini hanya mengenakan pakaian biasa. Mereka merindukan belajar dalam ruang kelas dengan mengenakan pakaian seragam, membawa tas sekolah, dan berjumpa dengan guru belum terwujud karena masih dalam situasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang hingga kini berstatus Level IV (Awas).
Sementara orang tua murid siswa mengatakan alat belajar yang paling dibutuhkan yaitu buku bacaan dan alat tulis. Terkadang, para siswa belajar dengan satu buku sehingga mereka saling berebutan.
Namun para orang tua merasa legah karena relawan guru selalu memberikan perhatian untuk anak-anak di posko pengungsian, meski dengan fasilitas seadanya.
Dalam keadaan darurat, proses pendidikan darurat di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura masih berjalan. Penyelenggaraan pendidikan dilakukan di tenda-tenda darurat harus dilakukan agar aktivitas pendidikan di wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tidak mati suri.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Flores Timur mendata sebanyak 3.428 siswa terdampak erupsi Lewotobi Laki-laki terpaksa belajar di tenda-tenda pengungsian.
Sebagian besar jumlah pengungsi anak berdasarkan tingkat pendidikan merupakan siswa Sekolah Dasar sebesar 1.463 siswa.
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk memaksimalkan kegiatan belajar-mengajar selama masa tanggap darurat bencana erupsi Lewotobi Laki-laki.
Melalui pembelajaran darurat di tenda pengungsian, kegiatan pemulihan trauma (trauma healing) yang diselenggarakan oleh paara guru.
Para guru juga berupaya mengungjungi siswa yang mengungsi ke rumah kerabat mereka di desa lain yang lebih aman agar pengungsi anak terpenuhi haknya atas pendidikan.
Masa darurat tanggap bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur terus diperpanjang hingga 31 Januari 2023. Hal ini melihat aktvitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih awas, sehingga kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan relawan masih sangat dibutuhkan untuk menghadirkan pendidikan bagi para pengungsi anak.
Hujan lebat mengguyur wilayah Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, menyebabkan tenda belajar anak-anak korban pengungsian erupsi gunung api lewotobi yang dibangun kemendikbud roboh, Kamis 25 Januari 2024.
Pantauan TribunFlores.com, Satu buah tenda belajar untuk anak-anak korban pengungsian erupsi gunung lewotobi di halaman sekolah SMP Negeri 1 Wulanggitang roboh akibat hujan lebat disertai angin kencang sejak Kamis pagi.
Robohnya tenda belajar anak-anak ini menyebabkan, ratusan anak-anak SD Kemiri dan SD Nawokote yang berada di pengungsian tidak bisa belajar.
Sektor Kesehatan
Erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur memberikan dampak bagi kesehatan pengungsi, mereka mulai terserang penyakit seperti ISPA, diare, sakit mata dan gatal kulit pasca Lewotobi memuntahkan abu vulkaniknya.
Hingga 21 Januari terdata pengungsi yang menderita ISPA sebanyak 2172 kasus, Dermatitis 424 kasus, Mialgia 264 kasus, Gastritis 235 kasus, Dyspepsia 234 kasus , Rhinofaringitis Akut 224 kasus, Hipertensi 209 kasus, Obs. Febris 134 kasus, Influenza 125 kasus, Diare 53 kasus, Malaria 1 kasus dan Penyakit Lainnya
Sebagian besar pengungsi maupun warga terjangkit Infkesi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) karena sebaran abu vulkanik di ruang udara. Saat ini pengungsi yang terserang penyakit ditangani di Posko Kesehatan Boru dibantu tim relawan Puskesmas Boru bahu membahu melayani pengungsi yang sakit.
Memeriksa kesehatan dan memberikan obat. Untuk Pelayanan kesehatan, Puskesmas Boru didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur memasok obat-obatan.
Sektor Layanan Publik
Sejumlah wilayah dilanda hujan abu vulkanik dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian wilayah Kabupaten Sikka dan sebagian wilayah Kabupaten Ende.
Bandara Fransiskus Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Bandara Ende, juga sempat ditutup beberapa waktu lalu.
Bandara Frans Seda Maumere ditutup sementara sejak tanggal 1 Januari 2024.
Penutupan sementara ini akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Penutupan sementara bandara Frans Seda Maumere yang dimulai sejak 1 Januari 2024 disebabkan oleh sebaran debu vulkanik yang masih teramati.
Perpanjangan penutupan sementara bandar udara Frans Seda Maumere ini berdampak pada pembatalan enam penerbangan yang dijadwalkan pada Kamis 4 Januari 2024.
Bandar Udara (Bandara) Frans Seda Maumere di Pulau Flores kembali melakukan penutupan sementara aktivitas penerbangan pada Jumat 5 Januari 2024 siang. Penutupan itu berdampak terhadap 10 penerbangan Wings Air dan Nam Air.
Penutupan kembali dilakukan berdasarkan pantuan BMKG dan peta penyebaran debu vulkanik menunjukkan bahwa final approach diperkirakan masih terdampak abu vulkanik.
Aktivitas di Bandara Gewayantana Larantuka, Kabupaten Flores Timur, ditutup untuk sementara waktu.
Untuk diketahui, memperingati usia ke-2 tahun TribunFlores.com pada 27 Januari 2023, portal berita ke-59 Tribun Network mengadakan bakti sosial dengan menggagas tema "Sahabat Tribun Flores Berbagi" untuk penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
"Sahabat Tribun Flores Berbagi" merupakan wujud gerakan peduli Tribun Flores bersama stakeholder maupun masyarakat melalui aksi berbagi untuk pengungsi erupsi Lewotobi Laki-Laki di Flores Timu.
Gerakan tersebut dilaksanakan dengan menyalurkan bantuan berupa logistik yang dibutuhkan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Sahabat Tribun Flores Berbagi menjadi wadah untuk menyalurkan bantuan berupa kebutuhan para pengungsi, baik untuk laki-laki dan perempuan, kelompok rentan seperti bayi balita, ibu hamil, ibu menyusui, lansia dan disabilitas dan anak-anak sekolah.
Hal ini selaras dengan tagline TribunFlroes.com yakni 'mata lokal menjangkau Indonesia', Tribun Flores terus berkontribusi dalam pemberitaan pembangunan Pulau Flores dari berbagai sektor, potensi, termasuk penanganan bencana maupun pasca bencana yang saat ini terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur melalui portal berita website, Facebook, Youtube, Instagram dan TikTok.
Sahabat Tribun Flores Berbagi peduli Lewotobi didukung oleh Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA)Airnav Maumere, KSP Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia, KSP Kopdit Obor Mas, PELNI Maumere, Bank NTT Bajawa, Lamoringa Labuan Bajo, Raja Jaya Motor Maumere, Kanwil Kemenkumham NTT, Universitas Nusa Nipa Indonesia Maumere, Bank Mandiri Kupang, BRI, Pemda Flores Timur & Pemda Sikka, Kadin (Kamar Dagang Industri Indonesia) Sikka & Ikatan Tionghoa Maumere, Kapolres Sikka dan Ikatan Bidan Indonesia Cabang Sikka.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
HUT ke 2 TribunFlores.Com
Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sektor Pendidikan - Kesehatan - Layanan Publik
Gunung Lewotobi Erupsi di Flores Timur
Ulang Tahun ke 2 TribunFlores.Com
TribunFlores.com
TribunBreakingNews
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Perempuan di Flores Timur |
![]() |
---|
Profil Gunung Lewotobi Laki-laki dan Perempuan di Flores Timur |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Sahabat TribunFlores Berbagi di Tempat Pengungsian Gunung Lewotobi |
![]() |
---|
Tenda Kemendikbud Ambruk, Siswa Pengungsi Lewotobi Belajar Beralaskan Tanah |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Sakit Gangguan Pernapasan, Pengungsi Gunung Lewotobi Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.