Hari Rabu Abu
Sejarah Rabu Abu, Ritual Sakral dalam Gereja Katolik yang Dilaksanakan Setiap Tahun
Perayaan Rabu Abu merupakan ritual penting dalam sejarah gereja katolik di dunia.Setiap tahun pasti umat Katolik akan merayakan ritus Rabu Abu.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Dasar Biblis
Dalam kitab Ayub, kata Frater Aldo, di situ disebutkan "menyatakan sesalnya dengan duduk dalam debu dan abu" (Ayub 42:6). "Dalam nubuatnya tentang penawanan Yerusalem ke Babel, Daniel (sekitar 550 SM) menulis, “Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.” (Dan 9:3).
Selain itu, dalam abad kelima sebelum masehi, sesudah Yunus menyerukan agar orang berbalik kepada Tuhan dan bertobat, kota Niniwe memaklumkan puasa dan mengenakan kain kabung, dan raja menyelubungi diri dengan kain kabung lalu duduk di atas abu (Yun 3:5-6). Contoh-contoh dari Perjanjian Lama di atas merupakan bukti atas praktek penggunaan abu dan pengertian umum akan makna yang dilambangkannya.
Yesus Sendiri juga menyinggung penggunaan abu: kepada kota-kota yang menolak untuk bertobat dari dosa-dosa mereka meskipun mereka telah menyaksikan mukjizat-mukjizat dan mendengar kabar gembira, Kristus berkata, “Seandainya mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu terjadi di Tirus dan Sidon, maka sudah lama orang-orang di situ bertobat dengan memakai pakaian kabung dan abu.” (Mat 11:21)," ucapnya.
Intinya bahwa, Ritual perayaan “Rabu Abu” ditemukan dalam edisi awal Gregorian Sacramentary yang diterbitkan sekitar abad kedelapan. Sekitar tahun 1000, seorang imam Anglo-Saxon bernama Aelfric menyampaikan khotbahnya, Kita membaca dalam kitab-kitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, bahwa mereka yang menyesali dosa-dosanya menaburi diri dengan abu serta membalut tubuh mereka dengan kain kabung.
"Kita menaburkan abu di kepala kita sebagai tanda bahwa kita menyesali dosa-dosa kita terutama selama Masa Prapaskah. Setidak-tidaknya sejak abad pertengahan, Gereja telah mempergunakan abu untuk menandai permulaan masa tobat Prapaskah, kita ingat akan ketidakabadian kita dan menyesali dosa-dosa kita," kata Frater Aldo.
Akhirnya, abu dipergunakan untuk menandai permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa persiapan selama 40 hari (tidak termasuk hari Minggu) menyambut Paskah.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Harian Katolik Hari Ini Kamis 1 Februari 2024, Yesus Mengutus Anda dan Saya |
![]() |
---|
Bacaan-bacaan Liturgi Jumat 2 Februari 2024, Perayaan Yesus Dipersembahkan di Bait Allah |
![]() |
---|
Santo dan Santa Jumat 2 Februari 2024 Lengkap Pesta Santu Pelindung |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Jumat 2 Februari 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Jumat 2 Februari 2024, Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.