Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 11 Februari 2024 Pekan Biasa VI Tahun B

Teks Misa Hari Minggu 11 Februari 2024.Teks misa hari minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA - Tampak depan Gereja Santo Yohanes Maria Vianney Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Teks Misa Hari Minggu 11 Februari 2024.Teks misa hari minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Bersukacitalah dalam TUHAN d an bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur! (Refren)

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 10:31-11:1)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Luk. 7:16)

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengahkita,* dan Allah telah melawat umat-Nya.
U : Alleluia

11. INJIL (Mrk. 1:40-45)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Penyakit kusta adalah penyakit yang mematikan di masa lalu, ketika belum ada kemajuan dalam bidang kesehatan. Kita dengarkan dalam bacaan pertama bahwa orang harus diperiksa oleh seorang imam. Jika imam masih ragu, ia akan diberi waktu tujuh hari lagi dan atau empat belas hari untuk melihat perkembangan bercak di kulitnya. Kalau ia memang kusta, ia diasingkan. Lalu, kalau ia sembuh, ia harus menunjukkan dirinya kepada seorang imam untuk diperiksa. Jika imam melihat tidak ada lagi bercak-bercak putih pada dirinya, maka ia dinyatakan sembuh. Untuk maksud ini, ia diwajibkan untuk memberikan persembahan syukur dan pengudusan. Persembahan syukur karena ia sembuh, kurban pengudusan karena ia sudah tidak najis lagi. Yang menarik dalam kisah injil, orang kusta itu tidak meminta untuk disembuhkan, melainkan untuk menjadi tahir. Ia memohon kepada Yesus, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Dan Yesus menjawab, “Aku mau, jadilah engkau tahir”. Konsentrasi orang kusta itu adalah pada bagaimana ia bisa diterima lagi ke dalam kehidupan bersama orang lain. Ia tidak mau diasingkan karena ia dianggap kotor. Tuhan pun menyembuhkan, mentahirkan dia dan membuatnya diterima lagi oleh banyak orang. Ia tidak lagi berteriak najis! Najis! Agar orang menghindarinya melainkan ia mewartakan Kabar Gembira Tuhan, membawa orang kepada Tuhan. Di zaman kini, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak penyakit yang mematikan, telah mendapatkan perawatan dan pengobatan yang baik. Ia tidak lagi menjadi penyakit yang mematikan. Namun, bacaan Injil meminta kita untuk mewaspadai pengucilan atau pengasingan di antara kita. Mungkin yang lebih mematikan adalah ketidakpedulian kita satu terhadap yang lain. Kita boleh jadi kurang
memperhatikan satu sama lain meskipun kita berada bersama. Mari kita saling memperhatikan dan saling mendoakan, agar kekudusan hati kita tidak menjadi luntur karena kebencian dan pengucilan yang mungkin ada di sekitar kita.

13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang sakit yang dihantar kepada-Nya. Maka, marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita kepada Allah, Bapa kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Semoga para pemimpin agama dan negara diteguhkan dalam upaya mempersatukan umat manusia yang sekarang mengalami kesusahan karena berbagai macam konflik. Marilah kita mohon…
P : Semoga bangsa kita yang akan melangsungkan pemilihan umum dalam pekan ini, dapat menjunjung tinggi kebersamaan dan tidak saling mengucilkan karena perbedaan pilihan. Marilah kita
mohon…
P : Semoga keluarga-keluarga kita kembali membangun kebersamaan sehingga persatuan di dalam keluarga dapat terasa dan hidup kembali. Marilah kita mohon….
P : Semoga berkat inspirasi dari Warta Sabda hari ini, kita sekalian berupaya untuk menanggung solidaritas penderitaan dengan mereka semua yang terkucilkan oleh masyarakat. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

16. KOLEKTE

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved