Pariwisata Labuan Bajo

BPOLBF segera Bangun Listrik dan Air Bersih di Kawasan Parapuar Labuan Bajo

Kekurangan fasilitas listrik dan air bersih di kawasan Parapuar Labuan Bajo segera dibangun oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores.

Penulis: Berto Kalu | Editor: Egy Moa
POS-KUPANG.COM/HO
Pertemuan BPOLBF dan PLN membahas pembangunan utilitas di kawasan Parapuar Labuan Bajo.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu.

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) segera membangun infrastruktur jaringan listrik dan air bersih di kawasan Parapuar, bekerja sama dengan PLN dan PDAM Mbeliling.

Pelaksana tugas Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menyatakan dukungan PLN dibutuhkan dalam pembangunan utilitas listrik di kawasan Parapuar. Frans berharap inovasi PLN menuju net zero emission dapat diterapkan di kawasan tersebut sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah mencapai target net zero emission pada 2070.

"Beberapa waktu lalu, BPOLBF sudah melakukan MoU dengan investor, sehingga utilitas listrik tentu menjadi bagian penting dalam pengembangan kawasan terutama dalam waktu dekat terkait pembangunan di Zona 1 Parapuar," ujar Frans, Selasa 13 Februari 2024.

Frans berharap ke depan kawasan Parapuar menjadi kawasan net zero emission dengan penggunaan energi terbarukan, solar cell, dan inovasi lainnya dari PLN.

Baca juga: Wisatawan China Tenggelam di Labuan Bajo, BPOLBF Perkuat SOP

 

Asisten Manager Perencanaan PLN UP3 FBB, Yosep, menyatakan kesanggupanya mendukung BPOLBF melalui pembangunan utilitas jaringan listrik sesuai dengan kebutuhan demand, termasuk pengembangan utilitas dengan energi terbarukan.

"Pada intinya kami siap support dan terkait kelanjutan teknis kami siap seperti yang dijadwalkan dalam waktu dekat untuk turun ke lapangan untuk melihat lokasi," kata Yosep.

Sedangkan pembangunan utilitas jaringan air bersih di Parapuar, BPOLBF dan PDAM Wae Mbeliling telah membahas rencana pembangunan dan upaya konservasi area serapan air di sana. Pertemuan itu dihadiri Direktur PDAM Aurelius Hubertus Endo.

"Semua pembangunan ini mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan. Oleh sebab itu, dalam rencana pembangunan ditetapkan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan luas area terbangun yang sangat rendah di setiap zona, guna mendukung fungsi ekologi kawasan hutan termasuk mengkonservasi area serapan air yang berada di sekitar kawasan," pungkasnya. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved