Pemilu 2024 di Sikka

Perjuangan KPPS di Sikka, Jalan Kaki Keliling Kampung Hinga Masuk Kebun Demi Pemilu 2024

Demi menyukseskan pemilihan umum, Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) di pedalaman Kabupaten Sikka, NTT

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLDUS WELIANTO
Bernadinus (46) Ketua Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 01 mengantar surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih di Desa Waipaar, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa 13 Februari 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Demi menyukseskan pemilihan umum, Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) di pedalaman Kabupaten Sikka, NTT harus berjuang keras.

Petugas KPPS ini harus berjalan kaki keliling kampung menyusuri kebun-kebun warga untuk mengantar surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih, Selasa 13 Februari 2024.

Bernadinus (46) Ketua Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 01 Desa Waipaar menuturkan untuk menyukseskan pemilu serentak ini, Ia bersama petugas lainnya harus berjalan kaki menyusuri kampung dan kebun-kebun warga untuk mengantar surat pemberitahuan pemungutan suara kepada 282 pemilih di TPS tersebut.

Dikatakannya, Akses jalan yang rusak dan masih tanah ini menjadi salah satu kendala sehingga membuat para petugas tidak bisa menggunakan kendaraan untuk mengantar surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih.

 

 

Baca juga: Anggota Polisi Jatuh di Lumpur saat Kawal Logistik Pemilu ke Kecamatan Mutis Kabupaten TTU

 

 

Kata dia, Di Desa Waipaar rata-rata masyarakat berprofesi sebagai petani sehingga warga memilih untuk menetap di kebun-kebun untuk menjaga tanaman pertanian.

Kondisi ini membuat petugas harus mengatur waktu untuk mengantar surat pemberitahuan kepada warga disaat mereka kembali ke rumah untuk memberi makan ternak.

"Masyarakat disini petani semua dan tinggal memang di kebun, kami harus cari cara agar surat ini bisa sampai ke pemilih sehingga harus jalan keliling kebun cari warga untuk antar surat," katanya

Meski demikian, para petugas berusaha keras sehingga sebelum hari pencoblosan, surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih bisa didistribusikan kepada pemilih.

Selain jalan rusak, kendala yang dihadapi petugas KPPS antara lain tidak ya tersedianya jaringan listrik. Para petugas harus menyewa genset untuk digunakan selama tiga hari untuk antisipasi perhitungan suara hingga larut malam.

Selain itu, petugas juga kesulitan mengakses jaringan Internet pasalnya jaringan internet di Desa Waipaar hanya bisa diakses pada titik-titik tertentu namun tergantung cuaca, apabila hujan jaringan internet akan hilang dengan sendirinya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved