Semana Santa 2024
Larantuka 'Kota Reinha Rosari' di Ujung Timur Pulau Flores NTT
Kota Reinha Rosari adalah julukan Kota Larantuka. Kota yang diapiti Selat Gonzalu ini dikenal dunia dengan Tradisi Paskah Semana Santa warisa Portugis
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur. Kota kecil ini berada di ujung timur wilayah Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kota Reinha Rosari adalah sebutan yang melekat dengan Kota Larantuka. Kota yang diapiti Selat Gonzalu ini dikenal dunia dengan prosesi Semana Santa yang diteruskan selama lima abad oleh masyarakat Lamaholot.
Semana Santa di Larantuka adalah tradisi Paskah warisan Portugis. Hal ini berkaitan erat dengan sebutan Kota Reinha Rosari. Diketahui penyebutan Reinha Rosari dimulai sekitar tahun 1645, ketika Raja Larantuka, Olla Adobala dibaptis oleh Pastor Katolik asal Portugis.
Kehadiran Portugis di Larantuka memberi dampak bagi kehidupan beragama warga lokal, salah satunya adalah dengan kehadiran Tuan Ma, patung Bunda Maria yang menjadi pusat devosi umat Katolik.
Baca juga: Uskup Larantuka Harap Peziarah Ikuti Semana Santa Tuntas sampai Minggu Paskah
Usai dibatis, Olla Adobala pu menyandang nama DVG atau Don Fransisco Olla Adobala Diaz Viera Ghodinho. Dia juga menyerahkan tongkat emas kerajaan pada Bunda Maria Reinha Rosari.
Penyerahan tongkat emas kerajaan pada Tuan Ma atau Bunda Maria Reinha Rosari sebagai lambang. Bahwa Larantuka sepenuhnya menjadi Kota Reinha (ratu) dan para raja merupakan wakil atau abdi dari Tuan Ma
Penerus Olla Adobala kemudian memerintah dan membangun Kerajaan Larantuka secara Katolik. Selanjut-nya, pada tanggal 8 September 1886, Raja Don Lorenzo Usineno II DVG (raja ke-10 Larantuka) menobatkan Bunda Maria sebagai Ratu Kerajaan Larantuka.
Dikutip dari buku Sejarah Keuskupan Larantuka karya Eduard Jebarus yang terbit tahun 2017 ini menjelaskan, dalam tradisi lisan, dikatakan bahwa patung Tuan Ma sudah hadir di Larantuka pada tahun 1511 sebelum Portugis menguasai Malaka.
Baca juga: Semana Santa Larantuka 2024, Umat Katolik Mulai Tata Kapela Tuan Ma
Seorang pemuda bernama Resiona menemukan patung di pesisir pantai, lalu patung tesebut dibawa kepada pemimpin setempat yang kemudian ditempatkan di korke, rumah adat.
Pada saat misionaris Portugis tiba di Larantuka, patung tersebut diperlihatkan padanya dan ia menyampaikan pada masyarakat bahwa patung tersebut adalah patung Bunda Maria, Bunda Yesus.
Pada tahun 1500-1635, seorang peneliti sejarah Portugal mencatat sebanyak 921 kapal Portugis berlayar ke Timur, 769 kapal tiba di tempat tujuan; 470 kembali dengan selamat, 451 kapal hilang dalam pelayaran. Di antaranya mengalami musibah pada pelayaran di antara pulau-pulau NTT dan perairan Flores.
Di Eropa, orang Katolik biasanya memasang "patung Katolik" pada maluan kapal, termasuk patung Santa Maria. Mungkin patung Tuan Ma terdampar ketika kapal Delaut Portugis atau Spanyol karam di perairan Larantuka.
Kehadiran Tuan Ma kemudian menjadikan Larantuka sebagai kerajaan Katolik setelah Don Fransisco Ola Adobala Diaz Vieira de Godinho menyerahkan tongkat kerajaan berkepala emas kepada patung Tuan Ma (Bunda Maria Reinha Rosari) dan menobatkan bunda Maria Sebagai Ratu Kerajaan Larantuka.
Kota Larantuka
Kota Reinha Rosari
Pulau Flores NTT
Tradisi Semana Santa
Tradisi Paskah Peninggalan Portugis
Semana Santa Larantuka 2024
Wisata rohani
TribunEvergreen
TribunFlores.com
Uskup Larantuka Harap Peziarah Ikuti Semana Santa Tuntas sampai Minggu Paskah |
![]() |
---|
Semana Santa 2024, Rekomendasi 8 Tempat Wisata untuk Peziarah di Larantuka |
![]() |
---|
Semana Santa Larantuka 2024, Umat Katolik Mulai Tata Kapela Tuan Ma |
![]() |
---|
Bandara Larantuka Tambah Penerbangan Tiga Kali Sehari Antisipasi Pesiarah Perayaan Semana Santa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.