Kasus DBD di Sikka
10 Anak di Kangae Terkena DBD, Terbanyak dari Desa Habi
Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Rabu, 27 Maret 2024 mencapai 275 orang. Dari jumlah itu 13 penderita sedang dirawat di RSUD.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Jumlah penderita atau pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 10 orang dan terbanyak di Desa Habi dengan lima penderita DBD.
10 penderita DBD di Kecamatan Kangae rata-rata berusia anak-anak.
Kepala UPT Puskesmas Waipare, Armania Sukance kepada TribunFlores.com, Rabu, 27 Maret 2024 menjelaskan, 10 kasus DBD di wilayah Kecamatan Kangae itu tersebar di beberapa desa di wilayah itu namun paling banyak terjadi di Desa Habi dengan jumlah lima penderita.
"Beberapa hari belakangan ini yang paling banyak terjadi itu di Desa Habi dan itu berturut-turut. Kalau Januari sampai dengan Maret hari ini kita di Puskesmas Waipare ada 10 kasus itu menyebar," jelas Armania Sukance.
Baca juga: 13 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere, Kasus Capai 275 Orang
Dikatakan Armania, pihak Puskesmas Waipare sudah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penyebaran ikan kepala timah dan melakukan fogging khususnya di tiga RT yang terdampak di Desa Habi.
Armania juga mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa di wilayah Kecamatan Kangae untuk bersama-sama melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Sebelumnya diberitakan, lima anak di RT 001, 002, dan 003, Dusun Habi Gahar, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur terkena DBD dan sempat dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere.
Saat ini kelima anak yang terkena DBD sudah pulang ke rumah masing-masing.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka bahkan sudah melakukan fogging di tiga lokasi RT terdampak, Rabu, 27 Maret 2024. Fogging berikutnya dijadwalkan pada Rabu, 3 April 2024.
Pj Kepala Desa Habi, Emerensiana Kartini kepada TribunFlores.com, Rabu, 27 Maret 2024 di Kantor Desa Habi, menyebutkan, ada satu orang dewasa yang meninggal dunia diduga terkena DBD. Namun pihak Pemerintah Desa Habi belum menyatakan DBD karena belum ada diagnosa medis yang pasti.
"Kita di Habi ini mulai dari tanggal 29 Januari sampai sekarang itu sudah ada 6 kasus, kalau untuk kasus kematian yang kemarin itu dari dokter belum mendiagnosa atau belum bisa pastikan itu DBD karena ada penyakit bawaan lainnya tetapi diduga dengan DBD," jelas Emerensiana Kartini.
Dengan adanya kasus DBD di Desa Habi, kata Emerensiana, Pemerintah Desa Habi sudah melakukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan kebersihan lingkungan yang dimulai dari rumah masing-masing warga Desa Habi.
Baca juga: Polisi Bekuk 4 Pelajar Pencuri Sepeda Motor di Kupang
Pemerintah Desa Habi melalui RT, RW dan Kepala Dusun juga sudah memberikan pengumuman khususnya di tiga lokasi RT yang terdampak yakni RT 001, 002 dan 003 untuk melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.