Jumat Agung 2024
Teks Misa Hari Ini Jumat Agung 29 Maret 2024 dan Renungan Harian Katolik
Mari simak Teks Misa hari ini Jumat Agung 29 Maret 2024.Teks misa hari ini Jumat Agung disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Bacaan-bacaan yang kita dengarkan pada hari ini mengisahkan tentang kematian tragis dari seorang
utusan Allah, yaitu Yesus. Kematian ini telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Kelihatan dengan amat jelas bahwa orang benar diperlakukan dengan sama sekali tidak adil. Ia bahkan digolongkan sebagai pemberontak. Tidak ada seorang pun yang membelaNya. Bahkan murid-murid dan mereka semua yang mengikuti-Nya menghilang. Tinggal Yesus seorang diri. Kita bisa membayangkan betapa beratnya Yesus berjuang seorang diri. Dia bukan saja menerima pukulan, melainkan juga cibiran dan olokan. Dia dianggap tidak berguna. Maka penyaliban sudah merupakan hal yang tepat bagi-Nya. Inilah kisah Yesus, yang menjadi korban ketidakadilan.
Meski demikian, Yesus tidak melawan. Dia tetap setia memikul salib hingga wafat di atas kayu salib. Semuanya demi kita. Dia diam karena Dia tetap mengasihi kita. Perlakuan yang keji terhadap-Nya, tidak mengurangi cinta-Nya kepada kita. Dia tidak membalas atau mengutuk karena Dia amat mencintai kita. Kita patut berterima kasih atas pengorbanan Yesus yang luar biasa ini. Yesus mengubah salib yang merupakan lambang kekejaman menjadi lambang cinta. Karena di atas salib, Dia tetap mencintai kita. Kita berbangga dengan salib bukan karena kengerian salib melainkan karena cinta Tuhan pada kita. Dari sikap Yesus ini, kita pun belajar untuk memandang orang lain sebagai sesama kita. Kadangkala kata-kata dan cibiran kita menyakitkan sesama kita atau malah membuat orang lain susah berkembang. Sabda Yesus tetap sama, “cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”. Dan Yesus menghayatinya sampai mati. Dia tidak membenci siapapun. Tuhan, buatlah agar kami senantiasa diingatkan oleh salib-Mu untuk tidak menyalibkan orang lain dengan kata-kata atau tindakan kami. Terima kasih untuk cintaMu di atas salib yang menyelamatkan kami.
09. DOA UMAT MERIAH
Doa umat meriah diucapkan oleh Pemandu ibadat sendiri. Sebaiknya dinyanyikan. Contoh lagu bisa lihat panduan dari Buku Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya Tanpa Imam untuk Masa Khusus hal. 214-215.
P : Kristus, Putera Allah rela menderita sengsara untuk kebahagiaan kita umat-Nya. Maka marilah kita panjatkan doa kepada Allah yang kekal dan kuasa:
P : Bagi Gereja Mariah kita berdoa untuk Gereja Katolik yang kudus. Semoga Allah berkenan menganugerahkan damai kepadanya, mempersatukan dan melindunginya di seluruh dunia. Semoga Allah melanjutkan karya belas kasih-Nya terhadap semua putra-putri-Nya, agar mereka bertekun mengimani nama Tuhan dengan setia. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Bagi Bapa Suci. Marilah kita berdoa bagi Bapa Suci, Paus Fransiskus, yang telah dipilih Allah untuk memangku jabatan uskup. Semoga Allah berkenan melindungi dia, sehingga tetap sehat walafiat serta dipenuhi kebijaksanaan dan ketabahan untuk memimpin umat dengan baik. Semoga umat yang dipimpinnya, dengan setia mengikuti segala bimbingannya sehingga semakin berkembang dalam iman. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Bagi para pejabat Gereja dan segala lapisan umat. Marilah kita berdoa pula untuk uskup kita…, untuk semua Uskup, Imam, Diakon, untuk semua pejabat Gereja, dan untuk semua pemimpin umat di tiaptiap jemaat, dan juga untuk semua anggota Gereja. Semoga masing-masing, sesuai dengan rahmat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya, mengabdi kepada Allah dengan setia dan penuh iman. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Bagi kesatuan umat Kristen. Marilah kita berdoa bagi semua saudara kita yang mengimani Kristus. Hanya Allah yang sanggup menghimpun mereka yang tercerai-berai; Ia pun memelihara mereka yang telah Bersatu di dalamnya. Semoga semua orang yang telah dikuduskan Allah dalam Sakramen Pembaptisan, dipersatukan-Nya pula dalam iman dan cinta kasih. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Bagi para pemimpin negara. Marilah kita berdoa pula bagi semua pemimpinnegara. Semoga berkat bimbingan dan perlindungan Allah, mereka sanggup mengusahakan perdamaian dan kesejahteraan sejati bagi seluruh rakyat, dan menjamin kebebasan beragama.
Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Marilah kita panjatkan doa pula bagi saudarasaudara yang menderita, terutama yang sedang menderita wabah virus corona dan bagi mereka yang berjuang untuk mengatasi wabah ini. Semoga Allah berkenan melenyapkan segala penyakit, menjauhkan kelaparan, menguatkan para tahanan, mengembalikan para pengungsi, melindungi orang yang sedang dalam perjalanan, mengantar pulang para perantau, dan menganugerahkan keselamatan abadi kepada semua yang telah meninggal. Semoga mereka sekalian bergembira karena mengalami belas kasihan Allah serta bantuan rahmat-Nya. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
10. PENGHORMATAN SALIB
Pemimpin berdiri dan menuju pintu masuk Kapela. Di situ sudah diletakkan Salib yang masih terselubung. Umat diajak untuk mengarahkan pandangan ke pintu masuk Kapela.
P : Sekarang kita memasuki upacara penghormatan salib. Kita akan memulainya dengan perarakan Salib Suci ini. Saya akan membuka selubung salib ini dan kita akan memandang ke arah Salib, tempat bergantung Sang Juru Selamat kita. Kita diminta mengarahkan hati dan pandangan mata kita pada Salib ini, lalu menyanyikan bersama jawaban atas undangan untuk melihat Salib ini. [Pemimpin lalu membuka membuka seluruh selubung salib pada bagian kepala, menyusul bagian lengan kanan, dan terakhir seluruh kain dibuka. Setiap kali ia memperlihatkan salib itu kepada yang hadir, sambil berkata (atau bernyanyi jika bisa bernyanyi):]
P : Lihat kayu salib, di sini tergantung Kristus, Penyelamat dunia
U : Marilah kita sembah.
▪ Dialog ini diulangi tiga kali, dengan tidak terburu-buru. Tempatnya adalah di bagian depan pintu masuk Kapela, di bagian tengah Kapela, dan di depan altar (dengan Salib dihadapkan kepada umat)
▪ Setelah selesai, Salib lalu diletakkan di atas meja atau tempat yang layak diapiti oleh lilin bernyala.
P : Saudara-saudari terkasih, kita diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terhadap Yesus yang tersalib demi keselamatan kita. Kita tetap menjaga suasana khidmat kita ini dengan berdoa pribadi dan menyanyikan lagu bersama.
▪ Menyanyikan lagu yang bertemakan SALIB.
▪ Setelah itu dilanjutkan dengan KOMUNI BATIN.
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
11A. Cara A: DENGAN KOMUNI
[Dikonsultasikan dengan Pastor Paroki, terutama menyangkut dari mana memperoleh Sakramen Mahakudus]
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperolehkesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
12A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
13A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
11B. Cara B. TANPA KOMUNI
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Maret 2024, Salib Tanda Cinta yang Sempurna |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Sabtu Suci 30 Maret 2024 Peringatan Yesus Bangkit |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Jumat 29 Maret 2024 Peringatan Jumat Agung |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 29 Maret 2024 Hari Raya Jumat Agung |
![]() |
---|
Doa Untuk Pasangan Agar Setia, Doa Katolik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.