Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 13 April 2024, Mengusir Setiap Rasa Takut

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 13 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Mengusir Setiap Rasa Takut.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA - Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 13 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Mengusir Setiap Rasa Takut. 

Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Minggu 14 April 2024.

Dalam Bacaan Injil Lukas 24:35-48 hari ini mengisahkan tentang Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.

Yesus, Pemimpin kepada hidup
Apa hubungan kesembuhan yang dialami orang lumpuh pada perikop sebelum ini dengan Tuhan Yesus? Petrus memakai kesempatan keheranan dan ketakjuban orang banyak untuk menyatakan siapa Tuhan Yesus.

Pertama, Yesuslah yang telah menyembuhkan orang lumpuh tersebut (ayat 16, lih. 6).

Kedua, kesembuhan itu merupakan fakta sekaligus bukti bahwa Yesus adalah Sang Hamba yang diutus Allah untuk memimpin manusia kepada hidup (ayat 13, 15).

Ketiga, walaupun orang Yahudi membunuh Yesus dalam ketidaktahuan (ayat 17), tetapi dalam kedaulatan Allah, peristiwa itu menjadi penggenapan nubuat Perjanjian Lama (ayat 18) bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan untuk menyelamatkan manusia berdosa melalui penderitaan dan kematian-Nya.

Oleh karena itu mereka yang membunuh Yesus boleh mendapatkan pengampunan-Nya bila segera sadar dan bertobat (ayat 19). Yesus juga adalah nabi yang dijanjikan sejak masa Musa (ayat 22).

Musalah yang menjadi pewarta kabar baik bahwa kuasa kebangkitan Yesus nyata memberi kehidupan kepada yang sudah mati di dalam dosa. Justru dengan menyaksikan kuasa kebangkitan-Nya yang menyembuhkan si lumpuh, orang-orang Yahudi mendapatkan kesempatan baik untuk bertobat dan sekaligus kehormatan dari Tuhan untuk memberitakan kabar baik tersebut (ayat 25-26).

Kisah penyembuhan si lumpuh (Kis. 3:1-10) membuktikan bahwa kuasa Kristus yang mematahkan dosa dan memberi kehidupan sudah dinyatakan melalui orang yang percaya kepada Dia.

Bukti kedahsyatan kuasa Allah tidak dapat dielakkan dan tidak dapat diabaikan. Setiap orang yang menolak percaya, dengan sendirinya tetap tinggal dalam belenggu dosa dan kematian rohani.

Sebaliknya setiap orang yang sudah mengalami kuasa-Nya yang membangkitkan hidup, harus mengambil sikap menyingkirkan dosa dan bertobat. Namun tidak hanya itu, ia juga harus menjadi pewarta kabar baik bahwa hanya di dalam Yesuslah ada keselamatan dan kehidupan sejati.

Bukan lagi di dalam dosa
Dosa adalah sebuah fakta yang terjadi juga di dalam hidup orang Kristen (ayat 1Yoh. 1:8). Akan tetapi, selalu ada pengampunan bagi dosa yang diakui (ayat1Yoh. 1:9). Itulah pengajaran Yohanes kepada para pembaca suratnya.

Yohanes memang menginginkan pembacanya serius memperhatikan masalah dosa. Ia berharap mereka tidak berbuat dosa (ayat 1), karena dosa dapat merusak persekutuan mereka dengan Allah (ayat 1Yoh. 1:6).

Pertobatan seharusnya mengubah hubungan manusia dengan dosa. Lagi pula Allah tidak pernah menginginkan manusia melakukan dosa. Kita bisa memperoleh seluruh kemenangan iman dari Tuhan Yesus Kristus.

Jika manusia berdosa juga, itu terjadi karena kelemahan manusia sebab tidak bergantung pada Yesus. Namun tidak berhenti sampai di situ. Kita memiliki seorang Pembela, yaitu Yesus Kristus. Seorang pembela biasanya harus berargumentasi dengan menunjukkan bukti-bukti bahwa kliennya tidak bersalah.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved