Rabies di Sikka

Kasus Gigitan Anjing Capai 903, Empat Orang Meninggal Dunia, Stok VAR di Sikka Kosong

Kasus gigitan anjing yang diduga rabies di Kabupaten Sikka periode Januarii-April 2024 mencapai 903 kasus gigitan.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Petugas kesehatan hewan melakukan vaksinasi hewan penular rabies (HPR) anjing di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. 

Dikutip dari berbagai sumber, jenis pertolongan pada luka tergantung pada tingkat keparahan luka gigitan anjing. Secara umum, berikut ini adalah pertolongan pertama yang perlu Anda lakukan:

 

Baca juga: Sehari Terjadi Lima Gigitan Anjing, Lurah Wolomarang: Eksekusi Ternak Anjing

 

1. Cuci bekas gigitan anjing sampai bersih
Jika kulit Anda tidak terluka, cuci area tersebut dengan air hangat dan sabun. Anda juga bisa mengoleskan larutan antiseptik ke area luka untuk mencegah infeksi.

2. Cuci dan tekan area yang terluka
Jika kulit Anda terluka, cuci area tersebut dengan sabun dan air hangat, serta tekan perlahan lukanya untuk membantu mengeluarkan dan membersihkan kuman.

3. Balut luka dengan kain
Jika luka gigitan berdarah, gunakan kain bersih dan tekan luka dengan lembut untuk menghentikan perdarahan. Anda juga bisa menutup luka dengan perban steril.

4. Konsumsi obat pereda nyeri
Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk mengurangi rasa sakit yang muncul akibat tergigit anjing.

5. Periksakan diri ke dokter
Jika muncul tanda-tanda infeksi, seperti luka memerah, bengkak, teraba hangat, atau bernanah, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan obat antibiotik yang sesuai. Biasanya dokter akan memberikan antibiotik, seperti amoxicillin-asam clavulanat, untuk dikonsumsi selama 3–5 hari.

Jika luka tetap berdarah meski telah dilakukan penekanan pada luka selama 10 menit atau darah mengalir deras dari luka, Anda perlu segera mendapat penanganan di instalasi gawat darurat (IGD).

Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter bila anjing yang menggigit tidak diketahui riwayat vaksinasi rabiesnya, anjing tersebut tampak sakit, atau berada di area yang banyak terdapat kasus rabies.

Untuk mencegah komplikasi yang berbahaya akibat infeksi pada luka gigitan anjing, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter meskipun luka tampak kecil. Anda perlu menyampaikan kepada dokter mengenai riwayat vaksin tetanus karena luka akibat gigitan anjing juga berisiko menyebabkan tetanus.

Nantinya, dokter akan memberikan vaksin tetanus sesuai cakupan riwayat vaksinasi tetanus Anda. Booster vaksin tetanus harus diberikan jika sudah lebih dari 5 tahun sejak terakhir kali Anda mendapat vaksin tetanus.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved