Kasus Rabies di Sikka

7 Warga Sikka Jadi Korban Keganasan DBD dan Rabies

Dari dua kasus ini, setiap tahun selalu ada warga Kabupaten Sikka yang menjadi korban keganasan rabies dan DBD.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
RAPAT - Rapat koordinasi penanganan rabies di Kantor Bupati Sikka, Rabu, 17 April 2024.7 Warga Sikka Jadi Korban Keganasan DBD dan Rabies 

Disebutkan, petugas kesehatan di setiap puskesmas masif melakukan Pembasian Sarang Nyamuk (PSN).

"Mohon lintas sektor bapa-bapa camat tolong bantu, kalau kita bantu di PSN dan lintas sektor tidak bergerak saya juga tidak bisa menahan ini terus menerus karena saya sudah dapat teguran dua kali, kita berharap kita bisa tekan kasus dirawat inapnya itu dibawah 10 ya kita bisa legah, tetapi ini dia bergerak diantara 20, 21, 30, keluar masuk juga signifikan," tambah Pet Herlemus.

Pasokan kasus DBD terbesar yakni Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Nita, Beru, Waigete, Kewapante, Hewokloang dan Habibola dan bahkan menyebar di 21 kecamatan di Kabupaten Sikka.

"Kita urus rabies tapi yang ini juga menyangkut nyawa jadi mudah-mudahan kita bisa bergerak masif," tandas Pet Herlemus.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved