Kasus ASF di Sumba Barat Daya
Pemda Sumba Barat Daya Larang Warga Datangkan Ternak Babi dari Luar Daerah
Namun, saat ini virus ASF kembali menyerang ternak Babi milik masyarakat maka pemerintah meminta jangan membuang bangkai babi sembarangan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
TRIBUNFLORES.COM, TAMBOLAKA - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumba Barat Daya, Drs.Agustinus Pandak menegaskan pemerintah daerah telah melarang masyarakat mendatangkan ternak babi dari luar daerah. Misalnya dari Flores, Timor, Bali dan beberapa daerah lainnya.
Hal itu untuk mencegah serangan virus babi dalam hal ini virus African Swine Frever (ASF) lebih luas. Saat ini virus ASF telah menyerang ternak babi milik masyarakat di semua wilayah Sumba Barat Daya khususnya dan Pulau Sumba umumnya.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumba Barat Daya, Drs.Agustinus Pandak di Tambolaka, Sumba Barat Daya, Rabu 24 April 2024.
Baca juga: Virus ASF Landa Pulau Sumba, 1000 Ekor Babi di Sumba Barat Mati
Menurutnya, selama ini, pemerintah selalu aktif mensosialisasi kepada masyarakat tentang tata cara berternak yang baik termasuk menjaga kebersihan kandang babi, penyemprotan disinfektan dan-lain. Langkah pemerintah itu merupakan salah satu upaya mencegah terserangnya virus ASF.
Namun, saat ini virus ASF kembali menyerang ternak Babi milik masyarakat maka pemerintah meminta jangan membuang bangkai babi sembarangan tetapi sebaiknya dikuburkan saja. Hal itu untuk mencegah meluasnya serangan ASF.
Selain itu, masyarakat peternak babi harus rutin membersihkan kandang, menyemprotan disiinvektan ke kandang serta lainnya. Hanya dengan cara demikian dapat mencegah serangam virus ASF terhadap teenak babi milok masyarakat.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.