Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 26 April 2024, Akulah Jalan

Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 26 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Akulah Jalan.Bacaan Injil Yohanes 14:1-6.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 26 April 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Akulah Jalan.Bacaan Injil Yohanes 14:1-6. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita merenungkan dan merefleksinya bacaan-bacaan suci kita di hari kelima di pekan ke empat masa paskah. Dalam bacaan pertama, kisah para rasul menggambarkan kisah tentang Paulus di Anthiokia dalam rangka memberitakan Injil Kabar Sukacita Tuhan. Paulus secara tegas dan terang-terangan memberi kesaksian tentang Yesus yang ditolak oleh bangsa Yahudi dan para pemimpin mereka. Dan apa yang telah dilakukan oleh para pemimpin bangsa Yahudi itu juga adalah penggenapan akan nubuat para nabi tentang Yesus yang dibunuh oleh para pemimpin agama Yahudi itu. Setelah semua digenapi, Allah membangkitkan Yesus dari alam maut untuk kembali pada kekekalanNya.

Paulus lalu menyatakan bahwa mereka semua itu adalah saksi tentang semua hal itu. Paulus menjadi saksi kabar sukacita kepada segala bangsa agar semua orang menjadi percaya kepada Tuhan bahwa Yesus adalah benar-benar Putera Allah yang telah diutus Allah ke dalam dunia untuk menyelamatkan dunia dan manusia. Dan dalam bacaan Injil, Yesus mengajarkan kepada para muridNya dalam amanat perpisahanNya dengan para muridNya: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada.” Yesus mau menyatakan diri secara tegas kepada para muridNya bahwa perpisahanNya adalah juga sebagai kehendak BapaNya seperti yang sudah dikatakan kepada mereka.

Meskipun demikian, para murid tetap saja ada keraguan tentang situasi perpisahan ini. Ini lumrah terjadi kepada siapa saja. Ada ketakutan dan kegelisahan ketika ada perpisahan. Itu terbukti dalam diri Thomas yang bertanya kepada Yesus: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?” Keraguan Thomas ini pun langsung ditepis oleh Yesus: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.

Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yesus tak lagi berkata menggunakan perumpamaan tetapi langsung kepada inti kebenaran yang mau disampaikan Yesus kepada para muridNya dalam amanah perpisahan itu. Yesus membukan pengetahuan dan pengertian mereka bahwa diriNya adalah Jalan. Jalan kepada Kebenaran dan kepada Hidup.

Bukan hanya menjadi jalan tetapi juga diriNya adalah Kebenaran dan Hidup itu sendiri. Untuk itu tak ada satu orangpun yang akan datang kepada Bapa tanpa melaluiNya. Yesus memberi pengertian akan konsep yang benar kepada para muridNya agar mereka semakin mengerti kebenaran yang selama ini diwartakan olehNya selama mereka hidup bersama. Nilai kebenaran yang disampaikan Yesus kepada murid-muridNya ini menjadi bekal paling penting bagi perjalanan kemuridan mereka.

Begitu juga dengan kita. Yesus menyampaikan hal ini juga kepada kita bahwa Dia adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Namun dalam praktis harian kita, kita masih saja begitu gampang jatuh pada keegoisan diri kita. Ego kita masih selalu menjadi sumber utama mengapa kita gampang jatuh dari nilai kebenaran itu yakni kita tak mengakui Yesus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup karena kita selalu mencari yang lain di luar diriNya hanya sekedar untuk memenuhi keinginan ego kita sendiri dengan jalan pintas kita melakukan banyak hal dalam hidup seperti mendapatkan jabatan atau kuasa lalu lupa melihat Tuhan sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup karena mata hati kita sudah tertutup. Maka marilah kita belajar untuk semakin yakin akan kebenaran yang Tuhan sampaikan kepada kita dan tidak tergoda dengan hal-hal lainnya.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: kita semua sudah menjadi muridNya lewat pembaptisan. Kedua, maka ajaran Yesus ini ditujukan kepada kita untuk semakin membuat kita yakin dan percaya bahwa Dia adalah benar-benar Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Ketiga, untuk itu kita tak perlu mencari-cari yang lain hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhann daging dengan hal-hal duniawi semata.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved