Guru Penggerak
Cerita Maria "di Balik Kotor Ada Emas" dalam Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Kabupaten Sikka
Maria Imakulata, Guru SMKN Talibura dan salah satu calon guru penggerak angkatan 9 Kabupaeten Sikka.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
"Senang bisa mengikuti program guru penggerak, saya sangat didukung dan termotivasi untuk berbagi pengalaman baik dari anak murid maupun komunitas sekolah. Saya juga dimotivasi oleh pelatih guru penggerak saya, karena saya sudah diundang oleh desa sebagai narasumber untuk berbagi ilmu kepada masyarakat di sekitar,"pungkas Maria.
Panen Hasil
Koordinator Pengajar Praktek Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Sikka, Fransikus F. Afra Mago dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi kepada 84 calon guru penggerak angkatan 9 Kabupaten Sikka yang berdedikasi dalam festival HasiL Panen Lokarkarya 7.
"Hasil Panen Lokarkarya 7 ini ibarat petani yang sudah menam dan saat ini ia harus memanen apa yang sudah ditanam. Sebentar lagi mereka akan memutuskan calon guru penggerak dan kemudian terlahir sebagai guru penggerak angkatan 9. Memang tidak mudah karena banyak tantangan kita dan inilah hasil akhir dari buah kerja selama 6 bulan,"kata Fransikus.
Guru penggerak angkatan pertama Kabupaten Sikka ini mengatakan, fokus dari guru penggerak adalah murid. Sehingga hasil panen dalam pameran ini dibuat oleh calon guru penggerak bersama peserta didik .
"Apa yang dibuat oleh calon guru penggerak, ini hasilnya. Apa yang dipajang ini adalah hasil proses belajar mereka bersama guru terkait langsung dengan P5 dan kemampuan sekolah. nanti hasilnya diumukna sekitar akhir April ini,"ucap Fransiskus.
Berbagi dan Berdampak
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Sikka, Germanus Goleng menyampaikan apresiasi kepada 84 calon guru penggerak Kabupaten Sikka yang telah melewati proses hingga pada pameran hasil panen belajar bersama siswa.

"Saya memberi apresiasi kepada guru-guru hebat yang sudah menjadi guru penggerak dari mereka berproses untuk jadi calon guru penggerak. Mereka ini nanti menjadi pemipin pembelajaran, maka diharapkan adanya perubahan yang akan terjadi dari hasil praktek baik yang mereka bawah dari masing-masing sekolah,"kata Germanus.
Germanus menyebutkan, sekitar 84 guru penggerak Sikka pamerkan produk inovasi. Menurutnya, guru penggerak harus berbagi praktek baik mulai dari komunitas sekolah hingga masyarakat.
"Berbagi di komunitas sekolahnya dan sekitarnya, dalam kegiatan ini sudah mulai berbagi dari karena dalam satu kelompok itu guru dari jenjang dari SD hingga SMA. Terkait prodak, mereka hasilkan sesuai dengan potensi yang ada di wilayah sekolahnya masing-masing.
Germanus juga menyebutkan saat ini Kabupaten Sikka memiliki kurang lebih 343 guru penggerak dari tingkat TK/Paud, SMP, SLB dan SMA.
"Kalau kita lihat dari angkatan guru penggerak selama ini di Kabupaten Sikka kita sudah punya 343 guru penggerak. Maka harapan kita ke depan untuk kualitas pendidikan harus nampak, jangan hanya kita ciptakan guru penggerak tapi tidak ada pergerakan dari segi mutu yang berdampak positf,"pungkasnya.
Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.