Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 6 Mei 2024, Sibuk Bisnis Tetapi Harus Ada Waktu untuk Tuhan

Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 6 Mei 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Sibuk Bisnis tetapi Harus Ada Waktu untuk Tuhan.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak Renungan Harian Katolik Senin 6 Mei 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Sibuk Bisnis tetapi Harus Ada Waktu untuk Tuhan. 

Meditatio:

Permenungan kita kali ini diambil dari Kisah Rasul 16: 11-15 tentang
seorang perempuan bernama Lidia. Dari Kisah Para Rasul, kita temukan
tiga hal yang bisa menjadi tuntunan dan pedoman dalam ziarah iman
kita. Pertama, Lidia adalah seorang pedagang kain. Di Filipi, Lidia adalah
seorang pendatang. Dia sebenarnya berasal dari Tiatira, kota yang
terkenal karena produksi kainnya.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa alasan Lidia tinggal di Filipi adalah untuk bisnis kain. Sebagai
penjual kain ungu menunjukkan bahwa Lidia adalah seorang pebisnis
kelas tinggi, karena Kain Ungu adalah kain yang mahal yang hanya
dipakai oleh orang-orang kaya dan kaum bangsawan. Lidia memulai
bisnis perdagangan kain ungu meskipun pada saat itu bisnis dipegang
oleh kaum pria dan tidak biasa bagi wanita untuk terlibat dalam bisnis.
Namun, Lidia memiliki keberanian untuk memulai bisnisnya sendiri dan
mengejar keberhasilan.

Kedua, Lidia orang sibuk bisnis tetapi ada waktu untuk Tuhan. Lidia
seorang beriman yang rajin beribadah. Selain seorang pebisnis, Lidia
adalah juga seorang beriman yang rajin beribadah. Dalam perikop hari ini
disebutkan bahwa Lidia sedang berkumpul bersama teman-temannya di
tempat sembahyang orang Yahudi. Di situlah dia berjumpa dengan
Paulus, Timotius, Lukas dan Silas. Setelah pembicaraan dengan Paulus
dan teman-temannya, Lidia percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan
dan kemudian memberikan dirinya untuk dibaptis.

Di tengah kesibukan sebagai pedagang, Lidia rupanya tetap memberikan waktu bagi Tuhan.
Dia juga selalu membuka hati bagi kehadiran-Nya. Harta kekayaan tidak
membuatnya melupakan Tuhan. Meskipun Lidia adalah seorang
pengusaha yang sukses, dia tidak lupa bahwa Tuhan-lah yang
memberikan segala berkat. Lidia percaya bahwa keberhasilannya adalah
hasil dari kemurahan Tuhan dan ia selalu bersyukur kepada-Nya.

Ketiga, rela berbagi kepada orang lain. Lidia tidak menyimpan imannya
hanya bagi dirinya sendiri. Iman itu dia bagikan juga kepada orang yang
lain. Dia tidak dibaptis sendirian, tetapi dengan seisi rumahnya. Kendati
tidak ada informasi yang jelas, yang dimaksud “seisi rumah”
kemungkinan anggota keluarga dan juga para pembantunya. Tentulah
Lidia yang mengajak mereka untuk memberikan diri dibaptis. Selain itu
ada dugaan bahwa Lidia kemudian menyebarkan Injil di kota asalnya,
yakni di Tiatira.

Selain berbagi imannya dengan orang lain, Lidia juga
mendukung Paulus dan teman-temannya selama di Filipi dalam
melaksanakan misi mereka. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Lidia
adalah seorang misionaris di lingkungan keluarga dan tempat asalnya.
Kendati bukan tokoh perempuan yang terkenal dalam Kitab Suci, sosok
Lidia pantas kita teladani.

Kendati sibuk dengan bisnis dan kerja, dia
tetap memberikan waktunya bagi Tuhan dan berkenan mendengarkan
pewartaan Kabar Baik dari Paulus dan teman-temannya. Apakah kita
masih punya waktu bagi Tuhan? Apakah kita berkenan meluangkan waktu
untuk membaca Kitab Suci? Setelah mendengarkan Injil dan dibaptis,
Lidia menyebarkan Kabar Baik bagi banyak orang. Apakah kita juga
berkenan menjadi “misionaris lokal” bagi keluarga dan lingkungan kita?
Untuk konteks zaman sekarang, misionaris adalah orang yang
memberikan kesaksian tentang kasih, pengampunan, dan kerahiman
Allah. Apakah kita sudah memberikan kesaksian itu dalam kehidupan
sehari-hari?

Missio:

Kita semua punya kesibukan dan masing-masing orang tahu itu. Seperti
yang dicontohkan oleh Lidia, keberhasilan dalam bisnis atau kerja
seharusnya tidak membuat seseorang lupa akan prinsip kebaikan,
kejujuran, dan kepedulian.

Menjadi orang sukses perlu komitmen,
keberanian, dan tekad yang kuat, serta selalu mengandalkan kekuatan
Tuhan dalam setiap langkahnya. Saudaraku, anda sibuk, saya sibuk,
masing-masing kita sibuk, tapi sisihkan waktu untuk Tuhan, berdoalah
dan bersyukurlah kepada Tuhan.

Doa:

Tuhan mampukan kami untuk menjadi saksi-saksiMu yang benar, jujur dan adil. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin Pekan VI Paskah.

Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved