Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo, Kawasan Konservasi Ini Ada Sejak Zaman Belanda

Taman Nasional Komodo salah satu taman nasional di Indonesia, berada Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO- BTN KOMODO
FAUNA- Biawak Komodo (Varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Flores, NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO- Taman Nasional (TN) Komodo salah satu taman nasional di Indonesia. TN Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Populernya TN Komodo hingga saat ini melewati perjalanan yang panjang. Dilansir dari Website Resmi Balai Taman Nasional Komodo, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyebutkan pengelolaan Taman Nasional Komodo telah dimulai jauh sejak abad ke-19.

Saat itu kawasan ini masuk ke dalam wilayah Kesultanan Bima dan berada dalam pengendalian Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di Reo, Flores. Sejak pertama kali biawak komodo diperkenalkan ke publik global.

Biawak komodo di Pulau Komodo mendapatkan tekanan eksploitasi untuk kepentingan penelitian dan kebun binatang di luar negeri. Berbagai upaya pengiriman biawak komodo ke Amerika Serikat dan Eropa diupayakan oleh Pemerintah Hinda Belanda untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Baca juga: Mengenal Taman Wisata Alam Laut Tujuh Belas Pulau Riung di NTT, Ada Fauna Endemik

 

 

Hingga pada akhirnya Pemerintah Hindia Belanda sendiri mulai khawatir akan kelestarian populasi biawak komodo di Pulau Komodo sehingga menekan Sultan Bima dan berbagai penguasa daerah saat itu untuk mengeluarkan keputusan perlindungan bagi biawak komodo di Pulau Komodo.

Upaya perlindungan yang dilakukan oleh Kesultanan Bima, Kerajaan Manggarai, dan Residen Timor berlanjut dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sejak merdeka sampai dengan saat ini.

Rangkaian sejarah Pengelolaan Taman Nasional Komodo sejak abad ke-19 membuat Taman Nasional Komodo adalah menjadi salah satu kawasan konservasi yang memiliki catatan perjalanan giat konservasi yang penting dan cukup lengkap untuk dipelajari oleh masyarakat saat ini.

Tonggak Sejarah

Baca juga: Populasi Komodo di Taman Nasional Komodo Bertambah 3.396

Pada tahun 1910, JKH Van Steyn Van Hensbroek memperkenalkan biawak Komodo ke dunia. Tahun , Peter A. Ouwens memberikan nama ilmiah Varanus komodoensis ouwens.

Tahun 1927, penerbitan Surat Keputusan Resident Timor Tentang Perlindungan Biawak Komodo. Tahun 1938, penetapan Suaka Margasatwa Pulau Rinca dan Suaka Margasatwa Pulau Padar.

Tahun 1965, penetapan Suaka Margasatwa Pulau Komodo. Tahun 1977, penunjukan sebagai ‘Cagar Biosfer Komodo’ dalam program Man and Biosphere Reserve oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)

Tahun 1980, penunjukan sebagai Taman Nasional Komodo. Tahun 1991, penetapan sebagai ‘Situs Warisan Dunia’ oleh UNESCO dan penetapan biawak Komodo sebagai Satwa Nasional oleh Presiden Soeharto.

Tahun 2013, penetapan sebagai salah satu New 7 Wonders (Nature) oleh New 7 Wonders Foundation.

Habitat Dua Satwa Kunci

Taman Nasional Komodo adalah salah satu taman nasional pertama Indonesia yang menjadi habitat alami bagi dua satwa kunci utama, biawak Komodo (Varanus komodoensis) dan Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua Sulphurea) bertempatkan di belahan bumi Nusa Tenggara Timur Indonesia.

FLORA-
FLORA- Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua Sulphurea) bertempatkan di TN Komodo,  belahan bumi Nusa Tenggara Timur Indonesia. (TRIBUNFLORES.COM/HO- BTN KOMODO)

 

Taman Nasional Komodo merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya yang secara administrative pemerintahan termasuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Selain habitat terakhir komodo, wisatawan bisa menjumpai beragam satwa unik lainnya di taman nasional, ada tujuh spesies mamalia darat yang hidup di Taman Nasional Komodo, antara lain tikus endemik, monyet ekor panjang, serta 72 spesies burung, seperti kakatua kecil jambul kuning, burung gosong, dan burung kokoku-wak.

Adapula mamalia laut seperti paus biru dan paus sperma, serta sepuluh jenis lumba-lumba, dan duyung.

Biawak komodo memangsa sebagian besar mamalia yang hidup di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Satwa mangsa biawak komodo meliputi: babi hutan, kerbau air, monyet ekor panjang, rusa timor, tikus Rinca, dan musang.

Luas Zona Wilayah

Terdapat setidaknya 142 pulau kecil dengan lima pulau utama sebagai habitat dari biawak Komodo di Taman Nasional Komodo. Total luas wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) sebesar 173.300 Ha dengan luas wilayah perairan mencapai 114.801 Ha dan wilayah daratan mencapai 58.499 Ha.

Loh Buaya di Pulau Rinca dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) akan dikunjungi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Kamis 29 September 2022.
Loh Buaya di Pulau Rinca dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) akan dikunjungi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Kamis 29 September 2022. (DOK.KOMINFO MABAR)

 

Zonasi Taman Nasional Komodo, berdasarkan SK Dirjen KSDAE Nomor: 212/KSDAE/SET.3/KSA.0/11/2020 Tentang Zonasi Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Puncak Pulau Padar di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK)
Puncak Pulau Padar di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). (ISTIMEWA)

 

Luas wilayah inti Taman Nasional Komodo seluas 34.304,81 Ha. Zona Rimba, luas wilayah 22.192,28 Ha. Zona Khusus, luas wilayah 313,09 Ha. Zona pemanfaatan, luas wilayah 2.408,23 Ha. Zona Tradisional Pelagis, luas wilayah 59.601,00 Ha. Zona Tradisional Masyarakat Lokal, luas wilayah 18.172,59 Ha. Zona Perlindungan Bahari, luas wilayah 36.308,00 Ha


Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved