Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Selasa 14 Mei 2024, Akulah yang Memilih Kamu

Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 14 Mei 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Akulah yang Memilih Kamu.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 14 Mei 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Akulah yang Memilih Kamu. 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Selasa 14 Mei 2024.

Tema renungan harian katolik yaitu Akulah yang Memilih Kamu.

Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.

Renungan Harian Katolik ada di bagian akhir artikel ini.

Selasa 14 Mei 2024, Kalender Liturgi Selasa 14 Mei 2024 merupakan Hari Selasa Pekan VII Paskah, Pesta Santo Matias, Rasul. Santa Maria Dominika Mazzarello, Pengaku Iman, Santo Mikhael Garicoits, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 14 Mei 2024, Mengasihi Lebih Sungguh

 


Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Selasa 14 Mei 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan I: Kisah Para Rasul 1:15-17.20-26

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya.

Ia berkata, “Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami.

Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.” Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias.

Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.”

Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8

Ref. Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.

Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.

Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?

Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bait Pengantar Injil Yohanes 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Bacaan Injil: Yohanes 15:9-17

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu!


Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku

jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya.

Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Soal pilih dan memilih adalah hak dasar stiap pibadi manusia. Unsur hak setiap oang itulah yang menjadi ciri khas utama dalam memilih dan dipilih. Dan keputusan apapun yang ada stiap pilihan itu tak bisa diganggu-gugat oleh orang lain. Smua orang bisa saja dipengaruhi oleh banyak hal dalam membuat pilihan itu. Namun pada saat mmilih, scara naluriah dia sndirilah yang mnntukan pilihannya. Hak patn stiap orang inilah yang tak dapat diganggu-gugat apalagi itu hak mmilih itu datangnya dari Tuhan sndiri.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita merayakan pesta santo Matias, rasul. Kisah tentang Matias diketahui lebih banyak hanya dari kisah Para Rasul. Matias adalah salah seorang dari 12 rasul yang merupakan murid Yesus. Ia dipilih menjadi rasul menggantikan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Ketika Yudas mati bunuh diri, para rasul bersepakat untuk memilih orang untuk mengisi tempat Yudas sebagai rasul. Syaratnya adalah orang itu haruslah menjadi pengikut Yesus sejak baptisan Yesus hingga menyaksikan kebangkitan Yesus. Kemudian ada dua orang yang memenuhi syarat tersebut, Matias dan Yustus yang disebut Barsabas. Matias kemudian terpilih menjadi rasul setelah mmbuang undi. Sebagaimana rasul lainnya, ia menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta. Akan tetapi, karya dan kehidupannya selanjutnya tidak diketahui banyak. Dikisahkan bahwa ia pertama-tama berkhotbah di daerah Yudea, tetapi kemudian ia berkarya di Kapadokia dan di sekitar Laut Kaspia. St. Matias adalah seorang rasul yang amat baik. Ia mewartakan Kabar Gembira di wilayah Yudea.

Kemudian, ia melanjutkan perjalanannya ke Cappadocia (sekarang Turki). Banyak orang mendengarkan Matias. Mereka percaya akan pesannya yang mengagumkan. Para musuh Kristus amat geram melihat orang banyak mendengarkan Matias. Mereka berusaha menghentikannya. Akhirnya, Matias wafat sebagai martir. Dalam pola pemilihan Matias sebagai rasul itu terlihat jelas bahwa Tuhan sendirilah yang memilihnya karena syarat yang dipakai sangat jelas ada kaitannya dengan menjadi pengikut Yesus sejak pembabtisan Yesus sampai hari Pentakosta. Itu berarti ikatan kedekatan dengan Yesus menjadi tuntutan utama. Dan dari sekian banyak murid yang ada, hanya ada dua oang yang dipilih sesuai dengan syarat yang ada. Dan akhinya jatuh pada Matias. Seluruh proses ini menjadi tanda keterlibatan Allah sendiri dalam memilih setiap orang yang dianggap layak dalam tugas pelayanan yang akan diberikan kepadanya. Tingkat kelayakan itu ditentukan oleh seberapa jauh atau intensnya orang dalam relasinya dengan Yesus. Pengenalan dan pengalaman dengan Yesus akan menentukan iman seseoang kepada Yesus.

Iman inilah yang membawa seseorang murid untuk semakin dekat dengan Yesus. Dan itu terlihat dari cara Yesus menyebut para muridNya dengan sebutan Sahabat dan bukan hamba. Karena bagi Yesus sebuatan sahabat artinya: “Aku menyebut kamu sahabat karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu.” Sebutan Sahabat bagi Yesus tidak hanya karena punya relasi dekat dengan diriNya semata tetapi lebih dari itu karena ada hubungannya dengan Bapa. Untuk itu, semua yang menjadi sahabatNya itu karena hasil pilihanNya dan bukan sekedar masuk dalam bilangan para sahabat. Tetapi memang benar semuanya dipilih oleh Yesus sendiri: “Bukan kamu yang memilih Aku, tteapi Akulah yang mmilih kamu.

Dan Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu.” Yesus menegaskan semua ini agar para muridNya telah membangun satu kesadaran baru dalam diri mereka bahwa tugas yang mereka embani itu adalah satu pilihan besar yang telah dilakukan Yesus bagi para muridNya. Kita pun telah dipilih menjadi muridNya, maka kita tak perlu bangga hanya sekedar menyombongkan diri karena kita tak punya sedikit andil apapun dalam pemilihan itu. Tuhanlah yang memilih kita. Namun masih banyak juga di antara kita yang melihat panggilan perutusan dirinya dalam bentuk apa saja adalah benar-benar usaha dirinya dan bukan atas pilihan Tuhan. Maka tak dapat disangkal ada banyak terjadi penyangkalan dan penolakan terhadap Tuhan. Maka marilah kita belajar untuk selalu setia kepada Dia yang telah memilih kita.


Saudari/a yang terkasih dalam Kristus


Pesan untuk kita, pertama: menjadi pengikut Yesus bukan saja karena kita dibaptis tetapi karena kita sudah dipiih langsung olehNya untuk menjadi muridNya. Kedua, setiap pilihan itu selalu punya konskuensi yang harus selalu siap ditanggung untuk dilaksanakan. Ketiga, karena pada akhirnya kita semua dipanggil Sahabat oleh Yesus karena kita pun telah dipilihNya masuk dalam barisan pengikutNya yang setia.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved