Berita NTT

Cuaca Tak Menentu Cemaskan Petani Rumput Laut di Sabu Raijua NTT

Dampak perubahan iklim terhadap produksi dan kualitas rumput laut sangat dirasakan petani di Sabu Raijua,NTT.

Editor: Cristin Adal
POS-KUPANG.COM/AATI DHEMA
PETANI- Seorang petani rumput laut menunjukkan hasil rumput laut yang didapatnya pada Rabu, 15 Mei 2024. 

Pemda hanya memfasilitasi untuk pengadaan bibit, alat-alat produksi seperti tali, peralatan jemuran, para-para dan sebagainya. Rumput laut ini dijual sendiri oleh para petani.

"Rumput laut dibawa keluar oleh pedagang. Pembudidayaannya mereka secara mandiri atas bantuan Pemda,"ungkapnya.

Menurutnya, skala produksi rumput laut di Sabu Raijua cukup besar tetapi skala pengolahannya masih kecil sehingga mau tidak mau regulasi dilonggarkan agar para petani bisa menjual hasil rumput laut mereka ke luar daerah.

Gap ini terjadi bukan masalah SDM, karena untuk mengolah rumput laut tidak memerlukan skill yang tinggi tetapi persoalannya adalah iklim di Sabu Raijua.

"Biasanya musim hujan, rumput laut mati dan bibit habis,"ujarnya.

Pada April-Mei petani mulai memproduksi kembali rumput laut dan pemerintah harus fasilitasi pembibitan. Sehingga pemda Sabu Raijua juga terus berupaya untuk mempertahankan bibit sehingga budidaya rumput laut berkelanjutan.

Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved