Desa Wisata Lembata

Desa Jontona di Lembata, Desa Budaya Pilihan Kemendikbudristek

Desa Jontona di Kabupaten Lembata terpilih satu dari 244 desa di Indonesia sebagai Desa Wisata oleh Kemendikbudristek RI

|
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Masyarakat Adat Lewuhala menggelar acara adat di Kampung Adat Lewuhala, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen.

TRIBUNFOORES.COM,LEWOLEBA-Desa Jontona di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT terpilih menjadi desa wisata oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Selaian Desa Jontona, ada 244 desa di Indonesia juga terpilih dan akan mengikuti kegiatan Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2024.

Seleksi 245 desa budaya ini dilakukan melalui proses pengusulan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) dari masing-masing wilayah. Kabupatan Lembata masuk wilayah BPK XVI NTT melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Lembata.

Kepala Dinas (Kadis) Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan Lembata, Apolonaris Mayan, menjelaskan pilihan desa budaya di Lembata melalui berbagai syarat.

Baca juga: Kelompok Relawan Terbentuk: Marsianus Jawa Punya Komitmen Majukan Lembata

 

"Misalnya keberadaan desa di sekitar Kawasan cagar budaya peringkat nasional, warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia, desa di sekitar titik Jalur rempah, status sebagai desa berkembang Kemendes/PDTT, keberadaan desa di destinasi wisata superprioritas dan telah menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) di tingkat Kabupaten/Kota," katanya, Rabu, 22 Mei 2024.

Apolonaris menerangkan, proses pengusulan Desa Jontona jadi desa budaya berdasarkan WBTB yaitu Kampung Adat Lewuhala. Sementara itu, pihaknya telah menyusun PPKD yang menjadi syarat utama untuk ditetapkan menjadi Desa Budaya.

"Kami pemerintah Kabupaten Lembata memberi apresiasi kepada Pandu Budaya Lembata hasil Sekolah Lapang Kearifan Lokal 2023 yang sudah membantu terlihat aktif dalam penyusunan PPKD Kabupaten Lembata tahun 2023. SLKL ini program Dirjen Kebudayaan, Direktorat KMA yang diselenggarakan di Desa Hoelea tahun 2023 lalu," jelas Apol Mayan.

Untuk informasi, salah satu Olahraga Tradisional Kabupaten Lembata yaitu 'Nodihi' telah dipentaskan saat Pekan Kebudayaan Nasional tahun 2023 dan Kampung Adat Lewuhala sudah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda tahun 2005.

Baca juga: Lembata Akan Jadi Pilot Project Gerakan Anti Perdagangan Orang dan Migrasi Aman

 

Sebagai Desa Budaya pertama yang telah ditetapkan di Kabupaten Lembata oleh Kemendikbudristek, Apol Mayan  berharap Desa Jontona yang menjadi Desa Budaya nantinya bisa menjadi Desa Mandiri melalui peningkatan ketahanan budaya dan kontribusi budaya desa ditengah peradaban dunia, serta pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak.

Pemajuan Kebudayaan Desa ini merupakan program prioritas Kemendikbudristek bidang kebudayaan yang bertujuan membuka akses informasi, jaringan, dan pasar bagi masyarakat desa.

Program ini akan dilaksanakan dengan tiga tahapan kerja, diantaranya, pendampingan proses temukenali, penyusunan rencana aksi pengembangan, dan aktivasi pemanfaatan potensi budaya desa yang diawali dengan lokakarya daya desa yangdilaksanakan di Joglo Harity, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY tanggal 27-31 Mei 2024.

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved