Universitas Muhammadiyah Maumere
Universitas Muhammadiyah Maumere Izinkan Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Hasil Bumi dan Laut
Universitas Muhammadyah Maumere masih memberlakukan pembayaran uang kuliah menggunakan komoditas pertanian dan hasil laut kepada mahasiswanya.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Egy Moa
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Di tengah ramainya protes kenaikan uang kuliah tetap di perguruan tinggi negeri, Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, Pulau Flores justru mengizinkan para mahasiswanya membayar biaya kuliah menggunakan omoditas pertanian dan hasil laut.
Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo mengatakan, kebijakan membayar sumbangan biaya pendidikan (SBP) menggunakan hasil bumi sejak tahun 2018.
"Registrasi membayar sumbangan biaya pendidikan menggunakan hasil bumi itu sejak sebelum Covid-19,"ujarnya Sabtu 25 Mei 2024.
Erwin Prasetyo menuturkan, tercetusnya pembayaran biaya kuliah menggunakan hasil bumi ini berawal pada tahun 2018, ada seorang mahasiswi yang mengeluh tak mampu membayar biaya semesteran. Mahasiswi itu mendatanginya dan mengungkapkan bahwa keluarganya sedang mengalami keterbatasan uang tunai.
Baca juga: Pelantikan 63 Anggota Panwascam di Sikka, Ketua Bawaslu Ingatkan Kerja Sesuai Aturan
"Waktu itu pas mau UTS. Mahasiswa itu mengeluh tidak bisa membayar karena tunggakan waktu itu sekitar 1 Juta lebih,"ujarnya
Datang dari keluarga petani, mahasiswi itu kemudian berdiskusi dengan Rekor Universitas Muhammadiyah, dan mahasiswi itu mengaku banyak hasil panen kebun yang sedang sulit terjual.
"Dari diskusi itu, mahasiswi itu menawarkan bahwa di kampung ada pisang, kelapa tapi mau dibawa ke kota untuk dipasarkan ia bingung takutnya tidak laku karena tidak terbiasa berdagang di pasar,"jelasnya
Dikatakan Erwin, biasanya pembeli dari kota langsung ke kampung untuk membeli hasil bumi ke kampung namun saat menjelang ujian akhir sekolah itu tidak ada pembeli dari kota yang membeli hasil bumi ke kampung.
Baca juga: BREAKING NEWS : Ina Malo Pimpin Kejari Sikka
Ia pun diskusi bersama beberapa pengambil kebijakan di kampus Universitas Muhammadiyah ini tentang mekanisme pembayaran kuliah dengan hasil bumi. Akhirnya, keputusan diambil dan Erwin mengarahkan mahasiswi itu untuk membawa hasil kebun itu ke kampus.
Erwin menyebutkan, hasil bumi yang dibawa mahasiswa ke ke kampus antara lain, Kemiri, Kakao, Kelapa, Cengkeh, Vanili, Pisang, Advokat, Mente, hasil tenunan dan bahkan hasil laut. Mereka membantu menjualkan hasil bumi itu ke Pulau Jawa dan Makassar.
Selain itu dijual kepada sivitas akademika di Universitas Muhammadiyah Maumere. Di luar dugaan, ternyata kampus justru bisa membantu memasarkan barang dengan harga yang layak itu sehingga hasilnya bisa untuk membayar kuliah.
Pada tahun 2023 lalu. pihak kampus menerima hasil bumi berupa kemiri kemudiaan menyewa gudang untuk penyimpanan hasil bumi dan menyiapkan satu unit mesin pemecah kemiri dan mesin Freezer atau mesin pembeku kemudian dikirim ke Jawa dan Makasar.
Baca juga: Tingkatkan Kesadaran Pelaku Usaha di Sikka, Kanwil Kemenhukham NTT Lakukan Edukasi
"Banyak yang menyetor kemiri waktu itu, prospeknya bagus,"ujarnya.
Universitas Muhammadyah Maumere
Rektor Universitas Muhammadyah Maumere
Uang kuliah Universitas Muhammadyah
Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Mei 2024, Anak Kecil Empunya Kerajaan Allah |
![]() |
---|
Gunung Kelimutu Ende Meletus Pertama Tahun 1867, Interval Erupsi Berkisar 1-73 Tahun |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, Perayaan Fakultatif St Gregorius VII |
![]() |
---|
Lakalantas di Kota Kupang 1 Unit Mobil Hangus Terbakar, Sopir Alami Luka Bakar |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.