Universitas Muhammadiyah Maumere
Batu Merah Antarkan Stivenia Raih Gelar Sarjana di Universitas Muhammadiyah Maumere
Stivenia Angriaati, Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere mengungkapkan keberuntungan memilih mengikuti proses pendidikan
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Ricko Wawo
Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo mengatakan, kebijakan membayar sumbangan biaya pendidikan (SBP) menggunakan hasil bumi dan hasil laut sejak tahun 2018 lalu.
Erwin menyebutkan, hasil bumi yang dibawa mahasiswa ke ke kampus antara lain, Kemiri, Kakao, Kelapa, Cengkeh, Vanili, Pisang, Advokat, Mente, hasil tenunan dan bahkan hasil laut.
Ketika datang, Erwin bersama timnya lalu mengumpulkan dan membantu menjual hasil bumi itu ke Pulau Jawa dan Makasar.
Selain itu dijual kepada sivitas akademika di Universitas Muhammadiyah Maumere. Di luar dugaan, ternyata kampus justru bisa membantu memasarkan barang dengan harga yang layak itu sehingga hasilnya bisa untuk membayar kuliah.
Sistem itu akhirnya diterapkan hingga saat ini. Hampir setiap tahun, selalu ada mahasiswa yang membayar kuliah dengan membawa hasil bumi ke kampus. Selain panenan dari kebun, ada pula yang membawa hasil tangkapan laut.
Sejak berdiri pada tahun 2013 silam, perguruan tinggi Muhammadiyah ini menerapkan kebijakan biaya angsuran kuliah tiga kali dalam satu semester. Sebelum mulai kuliah, saat UTS, dan pada saat UAS.
Kebijakan alternatif membayar biaya kuliah menggunakan uang cash dan hasil bumi ini merupakan kebijakan kampus untuk menjembatani untuk memudahkan masyarakat di Kabupaten Sikka untuk menikmati atau merasakan perguruan tinggi dan bisa mendapatkan gelar sarjana.
Universitas Muhammadiyah Maumere juga biasa menerima beasiswa KIP (kartu Indonesia Pintar) kuliah yang reguler dan aspirasi wakil rakyat. Ada beasiswa LazisMu yang berasal dari Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.