Berita Manggarai Barat

Perkuat Kolaborasi Industri Parekraf, BPOLBF Gandeng Komunitas Floratama

Komunitas Floratama & BPOLBF bahas penguatan kolaborasi ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif

Penulis: Berto Kalu | Editor: Cristin Adal
POS-KUPANG.COM/HO
Foto bersama dalam kegiatan Kontras yang diselenggarakan BPOLBF di Ruteng Kabupaten Manggarai. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus memperkuat kerja sama dengan berbagai komunitas yang berada di wilayah Flores, Alor, Lembata dan Bima (Floratama).

Kegiatan komunikasi antar komunitas (Kontras) dan BPOLBF membahas penguatan kolaborasi dalam ekosistem bisnis industri pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).

Plt Dirut BPOLBF, Fransiskus Xaverius Teguh pada Senin, 3 Juni 2034 mengatakan, Kontras telah diselenggarakan di Labuan Bajo dan Ruteng.

Dijelaskannya, kegiatan ini melibatkan, penggiat seni, pecinta budaya, pegiat lingkungan, dan pegiat kuliner khas lokal.

Baca juga: BPOLBF Kembangkan Destinasi Parapuar Labuan Bajo Berbasis Pendekatan Budaya Manggarai

 

 

Komunitas yang terlibat diharapakan dapat lebih dikenal. Sehingga bisa memberikan edukasi kepada semua pegiawat wisata dan menentukan masa depan pariwisata di Floratama.

"Kontras kamis selenggarakan untuk memberikan ruang kreativitas dan inovasi kepada komunitas-komunitas seni dan industri kreatif di Floratama," ujar Frans, Senin 3 Juni 2034.

Frans menambahkan, selain sarana bagi komunitas kreatif untuk menyampaikan aspirasi dan inovasi, Kontras juga menjadi platform bagi UMKM untuk mempromosikan dan menjual produk mereka.

Adapun dalam kegiatan tersebut BPOLBF menghadirkan dua narasumber, yaitu Felix Edon selaku Pembina Sanggar Wela Rana sekaligus Ketua PAPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) Kabupaten Manggarai, dan Romo Inosensius Sutam.

Felix Edon mengajak para seniman lokal di Manggarai untuk memperkenalkan musik tradisional dan dijangkau skala nasional maupun Internasional melalui industri parekraf.

Baca juga: PT Flobamor Angkat Kaki dari Taman Nasional Komodo

Menurutnya, karya seni yang dihasilkan seniman bisa dikenal luas melalui industri parekaraf, terutama pariwisata yang dikembangkan berbasis masyarakat.

"Ruang kreativitas seperti ini harus kita manfaatkan dengan baik untuk menyatukan visi bersama membangun kreativitas seni berbasis budaya di Manggarai," ungkap Felix.

Perwakilan Komunitas Musik Gema Nusa Ruteng, Stefanus Gaur menyampaikan keresahan komunitas seni di Ruteng yang belum memiliki wadah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved