BPJS Kesehatan Ende

Pasien Tiroid di Ende Diselamatkan Dengan Program JKN BPJS Kesehatan

Yulianti Makbul (48) sudah menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2020. Sejak itu pula ia dan keluarganya beberapa kali memanfa

Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Yulianti Makbul (48) sudah menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2020. Berkat program JKN BPJS Kesehatan, Yulianti bisa membawa suaminya yang sakit tiroid di rumah sakit di Ende. 

TRIBUNFLORES.COM, ENDE- Yulianti Makbul (48) sudah menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2020.

Sejak itu pula, dia dan keluarganya beberapa kali memanfaatkan Program JKN ini. Terutama untuk pengobatan suaminya di Rumah Sakit Umum Daerah Ende sejak tahun 2021 hingga kini karena mengidap sakit tiroid.

Penyakit tiroid adalah gangguan yang disebabkan oleh kelainan bentuk atau fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terletak dileher dan berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh.

Penyakit ini memberikan efek yang sangat dirasakan oleh sang suami seperti rasa lemas, menggigil, pusing, dan jantung berdebar dalam kondisi tidak normal. 

Yulianti, warga Kabupaten Ende mengaku tak pernah mengeluarkan biaya sepersen pun saat berobat, baik di klinik maupun di rumah sakit menggunakan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca juga: Pasien Sakit Jantung di Ende Sangat Terbantu Dengan Program JKN BPJS Kesehatan

 

 

Dengan pelayanan kesehatan yang selalu didapatkannya dengan baik, wanita yang akrab disapa Yulianti itu mengapresiasi penuh program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan tersebut.

Yulianti dan keluarganya merupakan peserta JKN segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) mandiri.

"Alhamdulillah dulu saya operasi kelenjar tiroid suami di Rumah Sakit Dr Soetomo, setelah mendapatkan rujukan dari RSUD Ende. Saat itu saya tidak keluar biaya sepeserpun. Pelayanan yang diberikan dokter dan perawat pun sangat bagus, dan yang terpenting tidak perlu harus memikirkan besarnya biaya rumah sakit yang harus dibayarkan karena semua telah ditanggung JKN,” sambung Yulianti.

Ia juga akhirnya menyadari dengan banyaknya manfaat yang dirasakan dari Program JKN membuktikan bahwa program ini memang benar-benar bagus dan pantas jika kepesertaannya wajib bagi seluruh penduduk Indonesia.

Yulianti menceritakan, bahwa tanda yang suaminya alami ketika mengidap kanker kelenjar tiroid yaitu adanya benjolan kecil yang keras di bagian leher.

Tiroid merupakan masalah kesehatan yang seringkali dianggap sepele bagi sebagian orang, namun dampaknya cukup berisiko.

 

Baca juga: Direktur TI BPJS Kesehatan Ungkap Layanan Digital Program JKN ke Belahan Dunia

 

Bagi banyak orang yang mengalami gangguan tiroid, akses terhadap perawatan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas menjadi kebutuhan yang sangat penting.

Di sinilah peran dari Program JKN hadir dalam memberikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, termasuk dalam menangani masalah tiroid. Sehingga, penderitanya tidak mengalami kesulitan.

Alhasil benjolan tersebut terus membesar. Seiring dengan tanda tersebut, lanjut Yulianti, gejala yang suaminya alami yaitu terasa sakit di leher dan tenggorokan hingga mengalami kesulitan menelan.

Bahkan ia kerap mengalami batuk-batuk. Setelah ia konsultasi dengan dokter, ternyata ia mengidap kelenjar tiroid yang disebabkan oleh beberapa faktor yakni makanan ataupun genetik.

“Setelah operasi, saya diberikan obat-obatan dan berikutnya dijadwalkan untuk kontrol. Sekali lagi, semuanya gratis. Saya tidak dikenakan biaya apa pun. Saya bisa mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan dan melakukan pemeriksaan tanpa harus khawatir akan biaya yang mahal. Program JKN sudah nyata memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau bagi ratusan juta masyarakat Indonesia. Ini bukan sekedar dalam memberikan layanan kesehatan, tetapi masyarakat juga diberikan kepastian dan kemudahan dalam mendapatkan perawatan,” jelas Yulianti.

"Dengan manfaat Program JKN yang begitu besar, saya juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menjalankan dan mengelola Program JKN dengan optimal, saya berharap agar pelayanan yang terbaik dapat terus diberikan kepada masyarakat, baik pelayananan di rumah sakit maupun klinik. Kalau pelayanan sudah baik pasti masyarakat juga puas,” tuturnya.

Melalui cerita Yulianti, terlihat bahwa kehadiran Program JKN memainkan peran yang penting bagi masyarakat Indonesia.

JKN telah menjadi penopang dalam membantu masyarakat dalam melawan masalah kesehatan yang ringan hingga berat, salah satunya gangguan tiroid. Dengan terus ditingkatkannya kualitas mutu layanan Program JKN, diharapkan akan lebih banyak orang yang mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk memastikan status kesehatan mereka.

“Besar harapan saya masyarakat Indonesia dapat memahami pentingnya Program JKN. Selain menjaga kesehatan secara pribadi, kita juga harus mempersiapkan jaminan kesehatan. Jangan tunggu sakit dahulu baru sibuk mencari jaminan Kesehatan. Untuk yang belum terdaftar, jangan ditunda lagi. Sekarang waktunya segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN. Dijamin tidak ada ruginya. Justru kita akan melihat dan merasakan sendiri hebatnya program ini,” tutup Yulianti. 

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved