Gunung Lewotobi Erupsi

Nasib Warga Lereng Gunung Lewotobi, Air di Bak Induk Tercemar Belerang

Matahari bersinar cerah namun suhu di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, terasa sejuk

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Suasana erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT. Gambar diambil dari Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen


TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Matahari bersinar cerah namun suhu di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, terasa sejuk, Selasa, 18 Juni 2024.


Desa di Lereng Gunung Lewotobi Laki-laki ini dipenuhi abu vulkanik tebal. Erupsi membawa belerang membuat air bersih di bak induknya ikut tercemar. Begitu pula desa-desa sekitar turut merakasan dampak serupa.


Warga setempat mengalami krisis air bersih harus merogoh kocek demi demi membeli air seharga Rp 5.000 pergalon.


Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, mengatakan bak induk di Dusun Golirian yang tercemar belerang sejak beberapa pekan lalu juga berdampak ke dua desa tetangga.

 

 

Baca juga: Dana Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi Rp 250 Juta untuk Bayar Capek Lelah

 

 

 


"Satu bak induk. Ini untuk tiga desa, Klatanlo, Hokeng Jaya, dan Dulipali. Belerang masuk jadi kita lihat warnanya macam abu-abu," kata Petrus.


Ia mengatakan, air yang ditampung dengan drom dan tempat penampung sejenisnya sudah kotor akibat terkontaminasi belerang.


Warga diharapkan selalu menutup tempat penampung air karena gunung masih terus erupsi, termasuk abu di halaman dan jalan raya yang terbawa angin.


Petrus sudah mengimbau warganya secara langsung maupun dengan media sosial untuk tidak menkonsumsi air saat baru dibuka dari bak induk karena belum terfilter dengan baik.

 

 

Baca juga: Nelayan Perbaiki Dermaga Borong yang Rusak Bukan Perintah Syahbandar

 


"Kalau baru buka, sebaiknya pakai untuk cuci, jangan masak lalu minum," jelasnya.


Wajah Gunung Lewotobi Laki-laki sangat dekat saat dipandang dari Dusun Goliriang dan Desa Dulipali. Ada rekahan erupsi yang terus menyemburkan abu vulkanik.


Imbas debu tebal melanda pemukiman Dusun Goliriang. Atap seng mulai karat bahkan ada yang sudah bocor akibat dilanda belerang.


Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, merekam aktivitas erupsi sejak pagi hingga siang terjadi sebanyak tiga kali letusan dengan tinggi kolom abu berkisar 600-700 meter dari puncak erupsi.


Erupsi yang terekam seismogram ini bergerak ke arah barat dan barat daya. Sejumlah desa di Kabupaten Sikka dilaporkan terkena imbas abu vulkanik hingga penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere ditutup sementara.

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved